Anak Pedalaman Pulau Buru Belajar Membaca Diterangi Cahaya Lilin

PULAU BURU, BANDUNGSATU —
Belum adanya energi listrik di Dusun Silewa, Desa Waelana lana, Kecamatan Fenaleisela, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku memaksa anak-anak usia sekolah belajar membaca diterangi lilin.
Satu-satunya taman baca yang ada di dusun itu didirikan Guru Garis Depan (GGD) bernama Hasmiyati, ia mendirikan taman baca karena masih ada anak usia SMP belum fasih membaca abjad.
“Sudah sekitar 4 tahun lalu taman baca ini berdiri, setiap malam anak disini semangat belajar membaca walaupun penerangan listrik tidak ada,”ungkap guru di SMPN 34 Buru itu, Rabu (3/3/2021).
Hasmiyati mengatakan sejak berdiri, taman baca berupa bangunan tempatnya tinggal antusias didatangi anak usia SD dan SMP di warga Silewa pada sore dan malam. Mereka membaca koleksi buku taman baca diterangi lampu minyak karena jaringan listrik mengandalkan mesin diesel.
Jika bahan bakar solar ada, maka warga kampung terdiri dari puluhan kepala keluarga bisa menikmati penerangan listrik. Namun seringnya, diesel mati karena tiada bahan bakar dan jarak dusun terdekat 40 kilometer melalui hutan dan perbukitan terjal.
“Baru 4 bulan lalu ada 3 penerangan jalan umum solar cell, tapi kalau musim hujan kan tidak nyala. Ya mereka membaca dibawah lampu jalan, kalau tidak ya dengan lampu minyak damar saja,”katanya.
Dari ratusan koleksi buku di taman baca itu, minat baca anak pada buku cerita bergambar cukup tinggi. Hal itu merangsang kemampuan membaca anak pedalaman agar tidak tertinggal.
“Usia SMP saja tidak fasih membaca, alhamdulillah setelah ada taman baca ini mulai bagus. Dan sebetulnya minat baca anak disini tinggi, hanya saja sarana penerangan masih kurang,”sebutnya.
Koleksi buku yang ada di taman baca ini merupakan sumbangan dari berbagai pihak, Hasmiyati yang seorang guru bahasa Inggris berharap kedepan bisa memiliki penerangan agar setiap malam anak-anak betah belajar membaca.
“Biasa buka jam 18.00 WIB, itu anak-anak berjejer didepan taman baca ini sampai malam,”tandasnya.
Sarmi Nacikit (10) salah seorang anak pedalaman pulau Buru ini mengaku senang bisa membaca berbagai buku dongeng koleksi taman baca. Meski hanya dibantu penerangan lampu minyak ia tetap tekun belajar membaca.
“Senang membaca buku dongeng, ada gambarnya,”ucap dia polos.
Sarmi ingin terus meningkatkan kemampuan membaca dan menulisnya semakin meningkat. Ia juga bercita-cita menjadi seorang guru agar bisa mengajari berbagai hal bagi anak pedalaman pulau Buru.
“Setiap malam pasti pinjam buku disini, kalau sudah tukar teman,”tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.