Selama Pandemi COVID-19, Sampah Masker Sekali Pakai di Jakarta Mencapai 1.231 Kilogram

Petugas memindahkan kantong-kantong berisi limbah masker masyarakat dari truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta ke truk milik PT Wastec Internasional di Dipo Sampah Ancol, Jakarta, Rabu (15/7/2020). DLH DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Wastec sebagai pihak ketiga untuk memusnahkan sampah masker dari masyarakat yang berpotensi masuk dalam kategori limbah bahan beracun berbahaya (limbah B3) sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

BANDUNGSATU.COM – Sebanyak 1.231 kilogram sampah masker sekali pakai dari rumah tangga selama pandemi COVID-19 berhasil ditangani Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

“Dari awal pandemi pada bulan April, Jakarta sudah melakukan penanganan limbah infeksius dari rumah tangga secara rutin hingga saat ini. Ini dilakukan agar limbah infeksius bisa ditangani dengan baik dan menghindari potensi penularan COVID-19” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syarifudin dalam keterangannya di Jakarta.

Kepala Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rosa Ambarsari menambahkan ada petugas khusus oleh pemilahan sampah-sampah infeksius dari rumah tangga.

Dijelaskannya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bekerjasama dengan pengolah limbah B3 berizin untuk pemusnahan limbah-limbah infeksius itu seperti masker sekali pakai.

“Masker bekas tergolong limbah infeksius, Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan pengolah limbah B3 untuk pemusnahannya, dengan cara diinsinerasi,” kata Rosa dilansir bandungsatu.com dari Antara, Rabu (16/12/2020).

Insinerasi adalah teknologi pengolahan sampah yang melalui pembakaran dengan bahan organik. Rosa juga mengharapkan agar masyarakat, khususnya ibu rumah tangga untuk sadar memilah sampah terutama pada masa pandemi ini.

Kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu rumah tangga untuk mulai menyadari bahwa memilah sampah medis rumah tangga adalah hal yang penting untuk dilakukan.

“Kita sama-sama memilah dan memisahkan sendiri. Kemudian, disemprot disinfektan dan dikemas khusus. Setelah itu tanggung jawab kami untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Rosa.(*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.