Sebut Menjalin Chemistry Balonkada, Aas Mohamad Asor Bertemu Faisal Haris

Dua Balon Bupati KBB dari dua partai berbeda, Aas Mohamad Asor dan Faisal Haris dalam pertemuan Sabtu (27/04). Foto/Istimewa
Dua Balon Bupati KBB dari dua partai berbeda, Aas Mohamad Asor dan Faisal Haris dalam pertemuan Sabtu (27/04). Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Selepas pertemuan dengan fungsionaris DPP Partai Demokrat di Jakarta, Sabtu (27/04), Balon Bupati Bandung Barat Aas Mohamad Asor pada hari yang sama menggelar pertemuan dengan kandidat terkuat Calon Bupati Bandung Barat dari Partai Amanat Nasional, Faisal Haris.

Pertemuan tersebut disebut Aas menambah tingkat tensi politik jelang helatan Pilkada Serentak KBB, November mendatang

“Ini pertemuan bersejarah karena menambah tingkat tensi politik jelang Pilkada. Saya dan pak Faisal sama-sama sedang menjajaki chemistry Balonkada,” kata Aas.

Aas yang merupakan Bakal Calon Bupati yang telah mendaftar melalui Partai Demokrat dan Faisal Haris sebagai kandidat terkuat dari Partai Amanat Nasional melakukan bincang-bincang visioner terkait konsep pembangunan Bandung Barat untuk masa mendatang.

Persoalan yang diperbincangkan meliputi tata kelola birokrasi, penanggulangan kemiskinan, pengelolaan sumberdaya alam, lapangan kerja, dan pariwisata.

“Kami mencari kesamaan visi dan misi untuk bagaimana membangun KBB ketika kami pimpin. Dengan kesamaan visi dan misi tentu treatment terhadap Bandung Barat akan dilakukan dengan baik,” tukas Aas.

Keduanya sepakat, bahwa Bandung Barat merupakan daerah yang potensial dikembangkan bahkan dapat lebih maju dari daerah lainnya.
“Bandung Barat sangat memiliki Potensi untuk berkembang, jadi harus ada konsep yang baik dan terstruktur untuk membangun Bandung Barat ke arah yang lebih maju,” jelas Aas.

Meski keduanya serius dalam menjajaki kemungkinan untuk bersama-sama membangun kerjasama dalam Pilkada, Aas dan Faisal menyadari, jika akhirnya mereka direkomendasikan jadi paslon Cabup-Cawabup dalam Pilkada, namun mereka berharap adanya dukungan dari partai lain untuk bisa mencapai suara 50% plus 1.

“Alangkah baiknya dukungan-dukungan dari partai lain dapat mencapai 50% plus 1 agar memudahkan realisasi kebijakan eksekutif,” pungkas Aas. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.