KOTA BANDUNG, BANDUNGSATU.COM – Dandan Riza Wardana, putra mantan Walikota Bandung, Ateng Wahyudi, mendapat dukungan dari mantan Walikota Bandung dua periode, Dada Rosada, untuk maju menjadi Bakal Calon Walikota Bandung pada Pilkada Serentak, November mendatang.
Dada mengatakan Bandung saat ini amburadul dan apa yang telah dia bangun, sudah rusak. Dada menilai sosok Pemimpin kota Bandung ke depan, adalah ia yang sanggup membenahi dari hal kecil sampai yang besar. Menurut Dada sosok itu ada para diri Dandan.
“Jika kang Dandan terpilih, mungkin nanti periode pertama akan berat dalam membangun Bandung. Jadi, harus dua kali membangun Bandung. Hari ini, Bandung berat sekali. Apa yang saya bangun rusak semuanya,” kata Dada Rosada di Jl. Djunjunan Kota Bandung.
Dada memaparkan banyak hal sebetulnya sudah ia lakukan, pasca musibah pada tahun 2005, saat Kota Bandung dipusingkan dengan sampah yang tak terkendala. Ia saat itu sudah kelola dengan susah payah memepercantik Lapangan Tegalega dan memindahkan kaki lima ke Gedebage. Namun tidak dilanjutkan dengan penataan yang baik.
“Lalu, PLTSa karena musibah maka saya buatkan tinggal dibangun karena disediakan tanah 20 hektare dan sudah ada 13 hektare, 7 hektare lagi tinggal dibeli. Kemudian, sentra seni budaya semua dibangun, maka jika Dandan terpilih teruskanlah programnya dan program saya ada yang belum diselesaikan wali kota setelah saya, utamanya PLTSa jika tidak itu bisa terjadi musibah 2005,” katanya.
Dada mendukung Dandan untuk menjadi Walikota dengan latar belakang forumnya yang dinamai Ngadandanan Bandung, dengan visi melindungi warga Bandung juga menyejahterakannya.
“Kang Dandan ini dahulu kepala dinas dan saya wali kotanya. Saya tahu kemampuan dia. Dan Kang Dandan punya trah dari ayahnya pak Ateng yang berhasil menjadi Walikota Bandung dua periode,” katanya.
Ditemui di tempat yang sama, Dandan bersyukur atas dorongan dan dukungan dari Dada Rosada, Ceu Popong, dan tokoh lainnya untuk maju menjadi Bakal Calon Walikota Bandung 2024.
“Mereka yang bukan kaleng-kaleng. Walau benar bahwa yang menentukannya itu rakyat. Saya harus bekerja dengan rakyat dan untuk rakyat. Jadi, saya harus terus berkomunikasi dengan rakyat dengan meniatkan untuk rakyat,” katanya.
Dandan mengatakan sampai saat ini ia baru mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat, namun demikian ia terus menjalin komunikasi dengan partai politik lainnya. Dandan pun mengikuti penjaringan di PDIP dan sempat mengambil formulir di Partai Gerindra. (*)
