Revitalisasi Stadion Sangkuriang Lamban, Pemasangan U-Ditch Saluran Air Disorot

Komisi III DPRD Cimahi saat melakukan sidak ke Stadion Sangkuriang dan melihat progres pembangunan yang belum ideal dan belum sesuai dengan progres yang diharapkan. Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi menilai pengerjaan revitalisasi Stadion Sangkuriang lamban. Pasalnya, hingga saat ini atau sudah dua bulan lebih progresnya baru mencapai 40%, padahal Desember 2022 pengerjaan harus sudah selesai.

Pengerjaan revitalisasi sendiri dimulai pada 29 Juli 2022, anggaran yang disediakan mencapai Rp6 miliar, namun dari hasil lelang disepakati Rp5,5 miliar. Sementara pelaksana proyek dipegang oleh CV Sinar Agam Lestari.

Anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi Enang Syahri Lukmansyah menilai, dengan progres baru sekitar 40% maka bisa dibilang lambat. Terlebih pemasangan dasar aliran pembuangan air belum terselesaikan dengan baik.

”Di lapangan kami mendorong mereka agar di bulan Oktober ini pekerjaan dipercepat, karena maksimal 15 Desember itu harus sudah selesai,” katanya kepada wartawan.

Kendati demikian Enang mengakui, jika keterlambatan terjadi karena pengerjaan yang dilakukan berbeda dengan Rencana Anggaran Kerja (RKA) yang sudah dibuat.

”Ada 10 persen pekerjaan yang tidak masuk RKA. Tapi pekerjaan itu harus dilakukan di awal,” sambungnya.

Dia mencontohkan pemasangan u-ditch untuk saluran air. Dimana sebelumnya tidak ada dalam RKA, padahal itu sangat penting. Kemudian mereka (pelaksana pembanguan) mengajukan review RKA atau addendum pekerjaan dan addendum keuangannya, maka diberi tambahan Rp500 juta sisa dari kontrak.

Menurutnya, maksimal di November semua pemasangan dasar seperti pemasanagan batu split, u-ditch saluran air dan resapan sudah selesai.

”Memang kalau kami liat itu sudah dikerjakan. Mudah-mudahan di November semua sudah selesai. Sehingga pemasangan rumput bisa dilakukan. Dan mereka optimis pekerjaan selesai pada waktunya,” ujar Enang.

Enang mengaku, yang menjadi sorotan pihaknya saat melakukan sidak ke Stadion Sangkuriang adalah pemasangan u-ditch. Sebab, ternyata u-ditch yang dipasang itu lebih rendah dari saluran pembuangan air (sungai) yang ada di sekitar stadion.

Oleh karena itu, pihaknya pun menyarankan agar dibuat tanggul penahan air atau pembuangan air serapan ke lahan sekitar lapangan. Sementara terkait anggaran, Enang meyakini jika anggaran Rp6 miliar bakal terserap. Terlebih anggaran itu hanya untuk perbaikan lapangan saja, belum dengan lintasan atletik dan yang lainnya.

”Memang ada anggaran Rp 200 juta di perubahan, tapi itu untuk memperbaiki tribun atau benteng yang sudah mau ambruk,” ungkapnya.

Enang menyebutkan, pada 2023 pemerintah kembali menganggarkan Rp3 miliar hingga Rp4 miliar untuk revitalisasi benteng. Namun pihaknya menyarankan agar anggaran tersebut diguakan untuk menyelesaikan bagian dalam lapangan, termasuk lintasa atletik dan yang lainnya. Agar sangkuriang lebih cantik dan bisa segera digunakan masyarakat.

”Bahkan, kami juga menyarankan agar anggaran untuk pembebasan lahan di daerah Cibodas untuk dialihkan menyelesaikan stadion. Kecuali pembebasan lahan sudah pasti tidak apa-apa gak dialihkan juga,” paparnya.

Sementara itu, Bagian Administrasi Lapangan CV Sinar Agam Lestari, Rizal Arifin mengakui jika memang ada sedikit keterlambatan dalam pengerjaan. Namun, dia mengaku jika keterlambatan itu bukan mutlak kesalahan pelaksana pengerjaan proyek, tetapi karena faktor cuaca. Terlebih beberapa hari kebelakang intensitas hujan sangat tinggi.

”Kita kan bekerja di luar ruangan. Sehingga pas hujan kita terpaksa berhenti dulu. Apalagi sekarang hujannya sangat besar dan terjadi hampir setiap hari,” jelasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.