Hilang Saat Longsor, Opin Sampai Sabtu Belum Diketemukan

Longsor yang terjadi di Desa Mekarjaya Kecamatan Cikalongwetan dan menyebabkan korban jiwa dan memutuskan jalan desa, Jumat (26/04). Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Keberadaan Opin (55) warga Kampung Tangkil, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikalongwetan, Bandung Barat, sampai saat ini masih dicari keberadaannya setelah hilang saat longsor terjadi di lahan persawahan miliknya pada Jumat sore (26/04).

 

“Saat ini kita masih berupaya melakukan pencarian satu orang korban tertimbun longsor atas nama Pak Opin sekitar 55 tahun,” ujar Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat Suheri di lokasi kejadian, Sabtu (27/04).

Sebanyak 200 personil tim SAR gabungan diterjunkan terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI-Polri termasuk K9, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, relawan dan masyarakat.

“Kita menyusur di titik diduga lokasi hilangnya korban. Selain di lokasi longsoran, petugas juga bergerak menyusur sungai Cipada,” ujar Heri.

Peristiwa yang terjadi Jumat sore ini, berawal dari hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Beberapa saat kemudian tebing yang berada di dekat lahan persawahan itu runtuh dan bergerak menimbun lahan persawahan hingga ke bantaran sungai.

Korban yang merupakan petani, saat terjadi longsor tengah memanen padi di sawahnya. Hanya sesaat setelah longsor tersebut bergerak, material longsornya menimbun lahan persawahan beserta korban yang tengah panen.

“Pak Opin tertimbun longsor. Terjadinya saat dia sedang panen padi,” ungkap saksi, Asep Rohana (55), Sabtu (27/04).

Melihat peristiwa longsor itu warga kemudian menuju ke tempat di mana Opin tertimbun. Dengan alat seadanya warga berusaha menolong korban, namun upaya itu belum menunjukkan hasil.

“Sesaat setelah kejadian warga langsung gotong royong mencari korban. Tapi karena cuacanya tidak memungkinkan dan waktu sudah malam jadi dihentikan dulu. Hari ini mulai lagi,” kata Asep.

Asep mengungkapkan, sebelum longsor, hujan deras mengguyur wilayah Desa Campakamekar sejak pagi. Hujan deras itu diduga menjadi sebab ambruknya tebing yang menimbun lahan persawahan di bawahnya.

“Kemarin hujannya dari pagi, tapi jam 10 sampai jam 11 reda, kemudian pas jumatan hujannya deras lagi. Nah pas pulang jumatan terjadi longsor besar dan ada orang yang tertimbun,” pungkasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.