Gandeng Adhin Abdul Hakim, BPNB Jabar Gelar Festival 2021

BANDUNG, BANDUNGSATU.COM – Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Jawa Barat kembali menggelar Festival Kesenian tahun 2021. Berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini festival dikemas dengan konsep dalam jaringan bertajuk ‘Warisan Indonesia’.

Melibatkan ratusan seniman dari 6 kabupaten di Jawa Barat, Festival Kesenian di tengah pandemi Covid-19 ini menjadi upaya BPNB Provinsi Jawa Barat dalam Pelestarian Nilai Budaya sekaligus menyokong Program Desa Pemajuan Kebudayaan.

Menggandeng aktor sekaligus traveller Adhin Abdul Hakim, tayangan Festival Kesenian 2021 dapat disaksikan masyarakat luas di tayangan televisi dan platform media sosial YouTube @BPNBJabar.

Kepala BPNB Provinsi Jawa Barat, Jumhari, S.S., M. Hum menerangkan, festival tahunan ini biasanya digelar di satu lokasi menghadirkan seni dan budaya dari berbagai daerah. Namun karena pandemi Covid-19, BPNB Provinsi Jawa Barat melakukan terobosan baru dengan menggelar pertunjukan di tempat asal seniman dan pekerja budaya.

“Konsep baru ini sebagai upaya BPNB Provinsi Jawa Barat menampilkan beragam ekspresi budaya dari seniman dan pekerja budaya, konsep ini sekaligus bukti bahwa ditengah kesulitan kegiatan kebudayaan masih tetap berjalan,” ungkapnya.

Selain itu, untuk menyokong Program Prioritas Desa Pemajuan Kebudayaan yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, seniman dan pekerja budaya yang terlibat berasal dari desa pemajuan kebudayaan.

“Platform kerja bersama membangun desa mandiri melalui peningkatan ketahanan dan kontribusi budaya desa, karena desa merupakan akar atau asal identitas budaya Indonesia dan paradigma pembangunan kebudayaan harus dimulai dari unit kebudayaan terkecil, yaitu desa,” terangnya.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha, BPNB Provinsi Jawa Barat Hendra Gunawan S.Kom memaparkan, produksi program ‘Warisan Indonesia’ dilakukan secara maraton selama satu bulan. Tim BPNB Provinsi Jawa Barat merekam pertunjukan 46 kesenian dari 6 kabupaten di Jawa Barat yakni Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.

“Festival tetap digelar dengan menyesuaikan aturan protokol kesehatan Covid-19. Konsep baru pada gelaran Festival Kesenian 2021, dikemas secara menarik menjadi tayangan televisi dan YouTube. Kami berharap dengan begitu dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” kata Hendra.

Dengan konsep ini, Hendra menilai festival daring ini tidak hanya menampilkan kreasi panggung seniman dan pekerja budaya, namun juga memuat 10 Obyek Pemajuan Kebudayaan, yakni tradisi lisan, manuskrip, adat-istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

“Jika di satu panggung kita hanya bisa menampilkan aksi panggung seniman dan pekerja budaya, dengan tayangan ini 10 Obyek Pemajuan Kebudayaan bisa sekaligus ditampilkan,” sebutnya.

Sebagai contoh, lanjutnya, di Desa Sukamulya Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran tayangan ‘Warisan Indonesia’ menampilkan seni Ronggeng Gunung, akulturasi budaya Ebeg, tradisi lisan Kidung dan pengetahuan tradisional Pindang Gunung.

“Di lapangan kami berupaya menampilkan semua unsur 10 Obyek Pemajuan Kebudayaan, tidak mudah memang namun kami ingin pesan dan target pelestarian nilai budaya berlangsung secara maksimal melalui tayangan ini, sesuai dengan apa yang menjadi tugas dan fungsi BPNB Provinsi Jawa Barat dirasakan kebermanfaatannya oleh seluruh masyarakat.” tegasnya.

Ditempat sama, aktor sekaligus traveller, Adhin Abdul Hakim yang didaulat menjadi duta budaya pada program ‘Warisan Indonesia’ ini mengaku senang bisa mempelajari, memahami, menyaksikan, sekaligus menelusuri jejak nilai budaya yang ada di setiap lokasi yang akan di kunjungi.

Bintang iklan Google ini berharap Festival Kesenian dengan kemasan baru berupa tayangan ini dapat menggugah masyarakat khususnya generasi muda untuk senantiasa melestarikan seni dan budaya ditengah gempuran budaya dari luar melalui jejaring digital.

“Menjaga dan melestarikan nilai budaya ini kewajiban kita bersama, jangan baru ribut jika sudah diklaim negara lain.” sebut Adhin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.