DTH untuk Keluarga Terdampak Bencana Pergerakan Tanah di Rongga Diharapkan Cair Sebelum Ramadhan

Pergerakan tanah menyebabkan puluhan rumah dan sekolah di Kampung Cigombong Desa Cibedug, Kecamatan Ronggo, KBB sudah diungsikan ketempat yang lebih aman. Foto/Istimewa
Pergerakan tanah menyebabkan puluhan rumah dan sekolah di Kampung Cigombong Desa Cibedug, Kecamatan Ronggo, KBB sudah diungsikan ketempat yang lebih aman. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Kepala Keluarga (KK) terdampak pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), akan mendapat Dana Tunggu Hunian (DTH) yang ditargetkan akan cair sebelum bulan Ramadhan 1445 Hijriah.

Hal tersebut dipastikan Penjabat Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, Kamis (07/03).

Arsan mengatakan, Pemda Bandung Barat akan melayangkan surat kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mempercepat pencairan DTH. Dengan cairnya DTH, kata Arsan, maka masyarakat tidak tinggal lama di Gedung Pengungsian Islamic Center Rongga.

“Jumat besok saya akan kirimkan surat untuk BNPB supaya dana tersebut segera dicairkan, lebih cepat lebih bagus,” kata Arsan Latif.

Seperti diberitakan sebelumnya imbas dari pergerakan tanah di Kampung Cigombong, setidaknya 48 KK dengan jumlah total 192 jiwa, harus mengungsi.

Pada bencana tersebut tercatat pula sebanyak 10 rumah roboh, 1 bangunan Kompleks SD runtuh, serta 38 rumah rumah lainnya terancam, karena mengalami retakan dengan lebar antara 10 centimeter hingga 5 meter.

Pada saat melaksanakan asesmen di lokasi bencana, BNPB memutuskan seluruh warga terdampak akan direlokasi dan dibangunkan hunian baru. Selama proses relokasi berlangsung, BNPB akan memberi DTH sebesar Rp500 ribu, per kepala keluarga per bulan.
Pemberian DTH itu sebagai bentuk dukungan untuk kontrak rumah atau tinggal di rumah kerabat, sehingga tidak berada di pengungsian dengan waktu terlalu lama. BNPB juga memberikan opsi lain, yaitu apabila tidak diberikan langsung, dana tersebut bisa dikelola untuk dibuat hunian sementara (Huntara).

“Kami sedang mengupayakan dana tunggu hunian yang sudah dijanjikan BNPB agar lokasi itu benar-benar dikosongkan. Nominalnya Rp500 per bulan untuk setiap KK. Nanti akan kita tambahkan lagi untuk kebutuhan-kebutuhan dasarnya. Supaya mereka tetap bisa menikmati bulan Ramadan sambil menunggu pembangunan hunian,” imbuh Arsan.

Atas musibah tersebut Pj Bupati KBB meminta masyarakat bersabar berada di tempat pengungsian meski tak nyaman seperti di rumah sendiri. Pihaknya berjanji seluruh kebutuhan dasar akan dipenuhi pemerintah, sampai hunian sementara atau rumah relokasi, selesai dibangun.

“Target kita bulan puasa warga sudah di tempat masing-masing, tidak lagi di pengungsian. Intinya masyarakat kita gak boleh ada kekurangan kebutuhan dasar. Kita targetkan sebelum bulan puasa sudah balik ke rumah keluarga atau kontrakan supaya nyaman yang dipakai dari DHT,” pungkasnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.