Terpapar COVID-19, Penumpang Kapal Pesiar Royal Caribbean Tidak Bisa ke Darat

Dokumentasi - Para penumpang MS Westerdam, kapal pesiar yang terombang-ambing di lautan setelah ditolak merapat di lima negara atas kekhawatiran ada yang mengidap virus corona di kapal itu, terlihat di Sihanoukville, Kamboja, Jumat (14/2//2020). ANTARA/REUTERS/Soe Zeya Tun/tm/am

BANDUNGSATU.COM – Ratusan penumpang kapal milik Royal Caribbean dengan “rute tak ke mana-mana’ dari Singapura diminta untuk tetap berada di dalam kabin masing-masing hingga pelacakan kontak selesai, setelah kasus COVID-19 terdeteksi di kapal pesiar itu.

Akibatnya, kapal Quantum of the Seas tersebut terpaksa kembali ke pelabuhan, menurut keterangan otoritas.

Royal Caribbean dan Badan Pariwisata Singapura (STB) mengatakan semua tamu dan awak kapal Quantum of the Seas yang telah melakukan kontak dekat dengan seorang tamu pria 83 tahun, yang terinfeksi COVID-19, telah menjalani tes dengan hasil negatif.

Para penumpang dan awak kapal yang tersisa akan tetap berada di kamar masing-masing di atas kapal hingga pelacakan kontak selesai dilakukan, kata direktur bagian kapal pelayaran di STB, Annie Chang.

Chang juga menyebut semua penumpang akan menjalani tes COVID-19 yang diwajibkan sebelum meninggalkan terminal.

Sementara itu, pemberitahuan terbaru akan diberikan secara rutin kepada para penumpang dan makanan diantarkan langsung ke kamar mereka.

“Ini jelas bukan akhir perjalanan yang kami inginkan,” seorang penumpang, Rizal Ramli, mengatakan kepada stasiun penyiaran lokal ChannelNewsAsia dari kapal, yang berlabuh di Singapura dan dirilis bandungsatu.com dari Antara.

“Kami hanya disuruh menunggu di kamar kami dan mereka akan memberi kami pengumuman lebih lanjut.”

‘Pelayaran tanpa tujuan’ oleh Royal Caribbean adalah salah satu pelayaran pertamanya sejak perusahaan menghentikan operasi global pada Maret karena virus corona.

Terdapat 1.680 tamu dan 1.148 anggota kru di dalamnya, sebagaimana dilaporkan surat kabar lokal Straits Times. Industri kapal pesiar global telah terpukul keras oleh krisis akibat pandemi, dengan beberapa klaster besar paling awal ditemukan di kapal pesiar.

Dalam satu kasus pada Februari di lepas pantai Jepang, penumpang terjebak selama berminggu-minggu di atas kapal Diamond Princess dengan lebih dari 700 tamu dan awak terinfeksi.

Pelayaran Royal Carribbean tanpa tujuan dari Singapura dimulai minggu lalu dan hanya terbuka untuk penduduk Singapura. Kapal tidak singgah dan hanya berlayar tidak jauh dari negara-kota itu.

Kapal Quantum of the Seas kembali ke Singapura pada pukul 08.00 waktu setempat pada Rabu, sehari sebelum akhir pelayaran yang tadinya dijadwalkan berlangsung selama empat hari. (RZK)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.