Proyek KCJB Gunakan Teknologi Baru Cast In Situ, Metode Cor Satu Span Full Langsung

Teknologi pengecoran dengan metode cast in situ memiliki kelebihan dari sisi fleksibilitas pengerjaan yang lebih baik sehingga membuat struktur beton KCJB Bandung menjadi sangat kuat. Foto/Dok.KCIC

BANDUNGSATU.COM – Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dilakukan oleh PT KCIC rupanya tak hanya menghadirkan moda transportasi baru bagi Indonesia, tapi juga jadi ajang sharing knowledge atau transfer teknologi bagi SDM di bidang konstruksi dalam negeri.

“Sejak awal pembangunan, proyek KCJB membawa banyak teknologi dan metode-metode baru di bidang konstruksi. Itu memberikan pengalaman dan pembelajaran bagi perencana pembangunan maupun pelaksana untuk perancangan metode kerja di proyek di Indonesia selanjutnya,” kata GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya dalam keterangan resminya, Kamis (14/10/2021).

Salah satu transfer teknologi dan pengetahuan yang terjadi dari Tiongkok ke Indonesia melalui proyek KCJB adalah penerapan metode cast in situ. Metode ini merupakan teknik pengecoran langsung di titik proyek secara sekaligus.

Mirza memaparkan bahwa cara ini masih baru di Indonesia karena sebelumnya pekerja konstruksi di Indonesia baru menerapkan teknik pengecoran langsung secara bertahap.

“Cast in situ adalah metode cor ditempat langsung 1 span full. Cara ini sudah pernah dilakukan di Indonesia, namun biasanya tidak langsung selesai. Biasanya dicor bertahap sedangkan saat ini cor langsung jadi full,” ujarnya.

Mirza juga menekankan jika metode cast in situ memiliki kelebihan dari sisi fleksibilitas pengerjaan yang lebih baik dibanding metode precast yang sering digunakan di Indonesia. “Dibanding metode precast, pekerjaan ini lebih fleksibel, tidak memerlukan alat gantry besar untuk delivery box girdernya, namun perlu jumlah shoring (perancah) dan formwork (bekisting) yang banyak jumlahnya,” jelas Mirza.

Dalam prakteknya, Wijaya Karya (WIKA) selaku kontraktor lokal satu-satunya dalam konsorsium kontraktor KCJB menerima alih pengetahuan dari Sino di Casting Yard 1. Berbekal pengetahuan yang dimiliki, dilakukan pengembangan menjadi metode Cast In Situ. Selanjutnya, metode ini pun diterapkan di 137 titik box girder di proyek KCJB oleh SDM dari PT Wijaya Karya (WIKA).

Selain itu, transfer pengetahuan juga terjadi di area casting yard yang merupakan tempat pembuatan girder box. Meski tidak ada serah terima teknologi secara langsung, namun tenaga kerja lokal dilibatkan langsung dalam pengerjaannya.

“Metode kerja inovatif ini pun memberikan percontohan bagaimana pembangunan infrastruktur publik di jalur sibuk tetap dapat berjalan tanpa menghambat aktivitas masyarakat di sekitarnya,” papar Mirza.

Transfer teknologi juga terjadi dalam pengerjaan slab track, yaitu bantalan
rel kereta yang berbentuk pelat dan berfungsi meneruskan beban dari atas secara merata. Slab track atau bantalan rel yang digunakan dalam proyek KCJB ini berbeda dengan bantalan rel untuk kereta pada umumnya.

Karena di cor beton, slab track ini tidak memberlukan bebatuan di sepanjang rel dan minim perawatan. Sama seperti pengerjaan cast in situ, pengerjaan Slab track untuk trase KCJB ini dilakukan dengan melibatkan langsung SDM Indonesia dari WIKA, setelah sebelumnya mendapat pengarahan dan training langsung dari SDM Tiongkok yang dimiliki oleh PT Sinohydro.

Saat ini, pengerjaan slab track dilakukan sepenuhnya oleh SDM dari WIKA yang prosesnya dilakukan di Slab Track Prefabrication Workshop di Dawuan, Purwakarta. WIKA Beton akan melanjutkan produksi sebanyak 13.315 unit slab track dalam periode satu tahun terhitung sejak tahun 2021 hingga pertengahan tahun 2022.

Mirza meyakini jika adanya transfer teknologi dan pengetahuan ini selama pengerjaan proyek KCJB ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman SDM di Indonesia di bidang konstruksi.

“SDM lokal didampingi oleh tenaga-tenaga ahli dari Tiongkok sehingga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan. Melalui kerja sama dan pendampingan, secara tidak langsung kemampuan dan pengalaman tenaga lokal akan meningkat melalui insight yang diperoleh dari proyek ini,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.