Prihatin Dua Bupati Dicokok KPK, Formasi Juara KBB Dideklarasikan

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dan Wakil Bupati Hengki Kurniawan. Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Di tengah kondisi Kabupaten Barat yang dilanda isu korupsi dengan ditetapkannya Bupati non Aktif Aa Umbara Sutisna, S,IP sebagai tersangka oleh KPK, serta ditunjuknya Wakil Bupati Hengki Kurniawan menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Bandung Barat oleh Gubernur!Jawa Barat, banyak reaksi yang muncul di berbagai lapisan masyarakat Kabupaten Bandung Barat.

Tak terkecuali bagi 3 (tiga) aktivis masyarakat asal Kecamatan Cipeundeuy Suheimi Noor (Bang Helmi), Holid Nurjamil, dan Roni Dahroni.

“Sebenarnya, deklarasi Forum Masyarakat Peduli Terwujudnya Cita-cita Pemekaran Kabupaten Bandung Barat atau FORMASI JUARA KBB ini tidak semata dilatarbelakangi isu tindak pidana korupsi yang kembali mendera KBB,” jelas Helmi usai deklarasi.

Lebih jauh Helmi menegaskan bahwa kehadiran FORMASI JUARA KBB ini
merupakan salah satu wujud nyata dari partisipasi masyarakat sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam naskah deklarasi Komite Pembentukan Kabupateun Bandung Barat (KBB) pada 30 Maret 2003 silam.

“Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kami pun prihatin atas terulangnya kembali tindak pidana korupsi di KBB ini. Tetapi, kami memilih untuk bergerak cepat mengambil posisi sebagai bagian dari solusi ketimbang hanya larut dalam menampakkan kekecewaan, saling menyalahkan, bahkan mencemooh,” tuturnya.

Bagi Helmi yang merupakan 1 (satu) diantara 9 (sembilan) orang pendiri KPKBB ini, masyarakat hendaknya tidah perlu terlalu larut pada peristiwa buruk yang sedang melanda Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.

Sebaliknya, Helmi mengajak masyarakat untuk lebih memahami kembali sejarah pembentukan Kabupaten Bandung Barat yang di dalamnya ada cita-cita besar masyarakat yang dititipkan kepada KPKBB kala itu.

Sementara itu, deklarator FORMASI JUARA KBB lainnya, Holid Nurjamil mengatakan bahwa forum tersebut memiliki fokus mengawal secara konkret cita-cita mulia dibentuknya Kabupaten Bandung Barat.

“Sederhananya, kami berharap bahwa dengan adanya FORMASI JUARA KBB ini ada semacam wadah aktualisasi dari masyarakat KBB secara umum dalam menjaga nilai-nilai luhur perjuangan para pendiri KBB,” ujarnya.

Holid yang sempat eksis dengan lembaga juga Ketua Pusat Kajian Politik Ekonomi Pembangunan (PUSKAPOL EKBANG) ini bertekad untuk mengoptimalkan forum tersebut dengan memberikan kritik konstruktif disertai solusi kepada Pemerintahan Kabupaten Bandug Barat agar kebijakan yang dihasilkan tetap fokus pada terwujudnya cita-cita pembentukan Kabupaten Bandung Barat.

Roni Dahroni, sebagai deklarator paling muda berharap agar dengan dideklarasikannya FORMASI JUARA KBB ini bisa memberikan ruang kepada masyarakat untuk berperan aktif melalui kajian-kajian terukur terhadap kebijakan-kebijakan Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.

“Saya sebagai orang muda hanya ingin memperdalam sejarah pembentukan KBB melalui sumbernya langsung dengan data-data yang memadai,” kata dia.

Menurut Roni yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPD KNPI KBB, dirinya ingin bahwa kita sebagai masyarakat penghuni Kabupaten Bandung Barat memahami betul cita-cita pembentukan KBB. “Pokonya begini, saya mengajak siapapun yang memiliki persepsi sama bahwa sejarah berdirinya KBB harus dimumule itu harus menyatu dengan pola pikir, rasa, serta gerak langkah di diri seluruh komponen dalam membangun KBB sesuai dengan kapasitas masing-masing,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.