Polres Cimahi Bakal Proses Politik Uang di Pilkades yang Mengarah ke Pidana

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan. Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Polres Cimahi bakal bersikap tegas terhadap praktik money politic atau politik uang yang terjadi di Pilkades Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dihelat di 41 desa pada Minggu (28/11/2021).

“Gelaran Pilkades di KBB kami pantau secara ketat. Kalau nanti ada laporan politik uang yang mengarah ke pidana pasti kami proses,” kata Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan kepada wartawan di Mapolres Cimahi.

Dia mengatakan, pihaknya mewaspadai kerawanan dan konflik yang dapat muncul pada saaat pelaksanaan Pilkades Serentak di KBB. Makanya pengamanan secara maksimal dilakukan dengan menempatkan petugas di 41 desa yang menggelar pemungutan suara.

Pelaksanaan Pilkades memang dianggap rawan terjadi konflik di antara masa pendukung, termasuk juga money politic. Untuk itu langkah antisipasi dilakukan dengan memaksimalkan personel yang ada di lapangan agar dapat meminimalisasi potensi konflik yang akan muncul.

Oleh karenanya semua pihak harus bisa menahan diri, termasuk calon kepala desa juga mesti bisa mengendalikan massa pendukungnya agar tidak memicu konflik horizontal. Dirinya berharap pelaksanaan Pilkades di KBB bisa berjalan lancar tanpa ekses.

“Selama pengamanan kami bersinergi bersama aparat TNI dari Kodim 0609/Kota Cimahi dengan total personel yang dilibatkan sebanyak 800 anggota,” sebutnya.

Seperti diketahui pelaksanaan Pilkades Serentak di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang digelar hari ini, Minggu (28/11/2021) dibuat geger dengan ditemukannya dugaan money politik yang dilakukan oleh salah satu calon.

Kejadian menghebohkan tersebut terjadi di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamrah. Bahkan video yang menunjukkan tertangkap basahnya warga pendukung salah satu calon kades tersebut viral di sejumlah WhatsApps grup.

Tampak dalam video tersebut seorang pria sedang diinterogasi oleh petugas kepolisian dan sejumlah unsur masyarakat lainnya. Sementara pria tersebut menghitung puluhan amplop berisi uang pecahan Rp1.000 dan Rp20.000, yang sudah dimasukkan dalam amplop dan yang belum.

Ketika ditanya oleh petugas, pria tersebut mengakui jika sudah memberikan sebagian amplo berisi uang Rp30.000 kepada sejumlah warga. Terkait darimana uang tersebut, pria itu menyinggung-nyinggung calon kades nomor tiga. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.