Mahasiswa UIN Saat KKN, Edukasi Masyarakat Agar Mau Divaksin

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung saat melakukan KKN di Desa Margamulya Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, dan memberikan edukasi agar warga mau divaksin. Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal tahun 2020 telah memberikan dampak di bidang informasi dan komunikasi di Desa Margamulya Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.

Beredarnya info hoax soal obat manjur penyembuh Covid-19 sampai efek vaksinasi, membuat warga enggam untuk ikut vaksin.

Hal itu yang membuat mahasiswa yang melaksanakan KKN dengan didampingi dosen pembimbing melakukan edukasi ke masyarakat sekitar untuk mau divaksin.

Mereka adalah DR Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Nandi mahasiswa Hukum Tata Negara, Ahmad Yani mahasiswa Agroteknologi, Rachmadina Maghfira mahasiswi Sastra Inggris dan Widad Adearti mahasiswi Psikologi, dengan dosen pendamping lapangan Elly Marlina Usman.

Sejak tanggal 2 sampai  31 Agustus 2021 terus mengingatkan akan dampak bahaya informasi sesat seputar pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan meminta partisipasi masyarakat melawan pandemi ini.

Mereka pun mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan agar terhidar dari paparan virus Corona.

Melihat hal tersebut 4 mahasiswa tersbut membuat riset dan menyusunya menjadi laporan. Bertajuk Strategi Lawan Hoax di Masa Pandemi Covid-19 dengan Optimalisasi Kesadaran Hukum dan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Literasi Media di Desa Margamulya.

Disampaikan Ketua kelompok 262 KKN DR Sisdamas UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Nandi, tema yang diambil merupakan refleksi dari minat literasi masyarakat dan kemampuan dalam berpikir kritis yang terus menurun baik digolongan muda maupun orangtua, sehingga mereka mudah termakan hoax.

Atas dasar fakta tersebut merekapun akhirnya melakukan penelitian sambil mengedukasi masyarakat agar lambat laun mereka bisa paham literasi dan secara bertahap bisa memilah mana informasi yang benar dan amana yang hoax.

“Awalnya kami prihatin, karena kami melihat dengan sendiri proses vaksinasi saat KKN hanya diikuti 16 orang dan tidak memenuhi target sasaran. Permasalahannya bahwa masyarakat waktu itu percaya hoaks seputar vaksin, maka kami harus berjuang melawan info bohong alias beragam hoax yang menyebar luas,” ucapnya saat melaksankaan monitoring vaksinasi pada tanggal 21 September 2021 di SMK Maarif NU Kawali.

Starategi yang digunakan, kata Nandi, anatara lain edukasi literasi dengan target kaum milenial dan orangtua melalui luring dan daring, pembuatan grup WA hingga menjelaskan bagaimana bermedia sosial yang sehat  dan juga membuat poster dan pamlet edukasi.

Progam kerja ini disambut positif dan antusias oleh sejumlah warga terutama pemuda pemudi Desa Margamulya. Kegiatan KKN yang dijalankan selama bulan Agustus menorehkan hasil maksimal di bulan September dengan mulai tertariknya warga untuk datang dan menjalani vaksinasi. Sehingga saat ini angka partisipasi bertambah menjadi 200 orang dari 325 dosis vaksin yang disediakan.

Diterangkan Nandi, pelaksanaan program ini tidak mudah. Mereka mengajak TP PKK, Majlis Talim, hingga pelajar sekolah untuk bersama melawan hoaks seputar vaksinasi.

“Senang program kami bisa memberikan kebermanfaatan, tugas kami sebagai fasilitator berhasil, kami harapkan ini jangan kendor dan minta warga yang belum vaksin agar bisa mengikuti vaksinasi, sementara yang sudah vaksinasi diharap agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan agar pandemi ini cepat berakhir,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.