Bob Suryadi: Soal Utang KBB pada Pihak ke Tiga, Sebaiknya Pj Bupati Tidak Menyalahkan Pendahulunya

Sekretaris Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI KBB, Yadi Bob Suryadi. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Polemik soal gagal bayar Pemda Bandung Barat pada pihak ke tiga dengan jumlah ratusan milyar rupiah akhirnya diakui Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif. Arsan sendiri mengakui sejumlah pihak ke tiga sudah membuka komunikasi dengan dirinya dan mulai menagih utang tersebut.

“Saya Bilang bapak salah bertanya ke saya, salah sasaran pertanyaan ini. Silakan bertanya pada yang memberikan perkerjaan. Oh siap salah pak,” kata Arsan pada pewarta, Senin (24/01) mengutip percakapan antara dirinya dengan pihak ke tiga yang menagih utang.

Pernyataan tersebut ditanggapi sejumlah tokoh Bandung Barat yang menyatakan sebaiknya Arsan pandai-pandai memilih diksi, agar tidak terkesan menyalahkan Bupati sebelumnya. Bagaimanapun utang tersebut adalah atas nama Pemda, sehingga pihak ke tiga pun bukan bermaksud menanyakan secara personal. Terlepas siapa Bupatinya, utang tersebut adalah utang lembaga, dalam hal ini Pemda Bandung Barat.

Tokoh Bandung Barat, Yadi Bob Supriyadi, Sekretaris Majelis Pemuda Indonesia(MPI) KNPI KBB mengungkapkan, sebaiknya Pj Bupati KBB justru mencontoh Bupati Bandung Barat sebelumnya, Hengki Kurniawan, yang dalam menajalankan tugas lanjutannya setelah Aa Umbara tersandung kasus, ia tidak pernah menuding-nuding pendahulunya bila menghadapi permasalahan.

“Saya salut dengan kedewasaan Kang Hengki berpolitik. Meski masih muda tapi beretika. Tidak pernah menyalahkan pemimpin-pemimpin sebelumnya. Bahkan ketika saya hadir di acara perpisahan, beliau masih menyebut dan menghormati jasa Aa Umbara dalam sambutannya. Beliau juga mendoakan kepada seluruh anggota dewan bisa terpilih kembali,” ujarnya, Rabu 24/01)

“Hari ini sulit mencari sosok seperti beliau. Kita tahu awal-awal beliau menjadi PLT Bupati, beliau menghadapi pekerjaan yang berat. Tapi beliau berhasil,” imbuhnhya.

Hengki Kurniawan sendiri dalam sambutan acara perisahan dirinya, pada 20 September 2023 bahkan menyebut bahwa ia tidak akan melupakan Aa Umbara karena pemimpin yang baik tidak akan melupakan pendahulunya.

“Saya tidak akan pernah melupakan beliau. Beliau adalah partner saya. Pemimpin yang baik tidak akan pernah melupakan pemimpin yang sebelumnya. Kita doakan sama-sama mudah-mudahan beliau selalu diberikan kekuatan dan kesehatan,” kata Hengki saat itu.

Bob mengatakan Hengki telah membawa KBB dengan capaian vaksinasi juara 1 tingkat Kabupaten di Jawa Barat dan juga predikat WTP dua kali berturut-turut yan membuktikan kinerja Pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan dapat dipercaya.

Bukan hanya itu, KBB meraih juara pertumbuhan investasi di Jawa Barat dengan nilai 12 triliun, mendapatkan penghargaan PPKM Award langsung dari Presiden Jokowi atas upayanya dalam pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi naik dari 2% menjadi 5,8 %, tidak ada inflasi kebutuhan pokok, dan banyak penghargaan yang diterima dari Kementrian dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Bahkan ketika KBB meraih nilai buruk LPPD, beliau tidak sedikitpun menyalahkan pemimpin atau keadaan sebelumnya, dimana nilai itu dipengaruhi oleh kasus korupsi bansos yang terjadi di Bandung Barat. Beliau juga menuntaskan gagal bayar pemerintah dari tahun sebelumnya tanpa menyalahkan pihak manapun. Kita butuh pemimpin seperti beliau, yang sedikit bicara banyak bekerja,” ungkapnya.

Ia mengatakan tanggapan terssebut ia sampaikan karena ia menilai bahwa KBB hari ini tidak lebih baik dari sebelumnya.

“Anggaran hibah untuk masyarakat hilang entah kemana. Seperti tidak ada kepedulian dari pemimpin yang sekarang,” katanya.

Bob Suryadi menambahkan ada utang Pemda KBB, kepada PT. SMI dan kepada pihak ketiga yang mengalami gagal bayar sebaiknya tidak dibebankan kepihak Pemda ketika Bupati Bandung Barat dijabat Hengki Kurniawan. Pinjaman pada PT SMI diajukan ketika Aa Umbara menjadi Bupati dan Hengki Kurniawan menjadi Wakil Bupati.

Ketika Aa Umbara terkena OTT kasus bansos, secara otomatis, Hengki menjadi Plt Bupati. Sampai Hengki diangkat menjadi Bupati, utang yang saat ini masih ada ke PT SMI.

Pinjaman uang tersebut dibuat untuk membangun jalan dan jembatan bagian Selatan KBB yang panjangnya sekitar 91 KM, dari Selacau Batujajar sampai Rongga.

Bob Suryadi mengatakan persoalan utang ini akan lebih produktif jika dicari solusinya dan tidak justru menyalahkan Bupati terdahulu.

“Adanya utang tersebut jangan saling tuding, antara Pemerintah Daerah kepada pemimpin terdahulu. Seharusnya nyari solusi. Dan Pj Bupati KBB, Arsan Latif seperti lepas tangan dan menyalahkan pemimpin terdahulu. Pemimpin yang dulu itu adalah pasangan Akur. Bupatinya AA Umbara dan Wakil Bupati Hengki Kurniawan, pinjaman SMI adalah pasangan AKUR,” jelas Bob.

“Seharusnya Pj siap dengan keadaan KBB seperti ini. Ditunjukannya Arsan Latif menjadi PJ Bupati KBB oleh Mendagri harus siap dengan keadaan KBB sekarang ini. Tidak bisa lepas tangan dan bisa memperbaikinya,” imbuhnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.