Waduh… Selama Tutup 10 Hari Kebun Binatang Bandung Rugi Rp1,5 Miliar

Salah satu koleksi hewan burung yang ada di kebun binatang. Selama penutupan 10 hari objek wisata di Kota Bandung, pengelola Kebun Binatang Bandung kehilangan pemasukan sekitar Rp1,5 miliar dari tiket masuk. Foto/Dok.BANDUNGSATU.COM

BANDUNGSATU.COM – Imbas dari ditutupnya objek wisata di Kota Bandung sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19, mengakibatkan para pengelola tempat wisata mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Salah satunya adalah Bandung Zoological Garden (Bazoga) atau Kebun Binatang Bandung yang mengkla kehilangan penghasilan sekitar Rp1,5 miliar selama 10 hari tutup.

“Kehilangan pendapatan tersebut hanya dari tiket masuk saja karena kami mentargetkan tiga puluh ribu pengunjung selama 10 hari tersebut,” kata Markom Bazoga, Sulhan Syafi’i kepada bandungsatu.com, Rabu (2/6/2021).

Menurutnya, ada dua hari Minggu dan dua tanggal merah selama 10 hari penutupan tersebut. Selama 10 hari tersebut ada potensi pengunjung 30.000 orang yang artinya ada sekitar Rp1,5 miliar yang ditargetkan masuk ke kas pengelola dengan harga tiket Rp50.000/orang.

“Kami memperkirakan tingkat pengunjung tinggi pada masa libur tersebut karena masih masa sisa libur lebaran,” sambungnya.

Meski demikian tidak menjadi persoalan karena manajemen tetap menutup kebun binatang yang ada di jalan Taman Sari tersebut sesuai dengan ketentuan Pemerintah Kota Bandung.

“Kami harus ikut aturan pemerintah Kota Bandung demi mencegah meningkatnya penyebaran COVID-19,” kata dia.

Sejauh ini manajemen melakukan perbaikan di dalam kawasan 14 hektare tersebut untuk membenahi beberapa hal yang akan memaksimalkan pelayanan pada pengunjung pada saat buka kembali mulai hari ini, Rabu (2/6/2021).

Memangkas pohon-pohon adalah salah satu kegiatan yang yang selalu dilakukan di kawasan yang banyak ditumbuhi pohon-pohon besar tersebut. “Ranting-ranting kering memang harus kami potong karena akan sangat berbahaya bila ranting jatuh pada saat ramai pengunjung,” ujarnya.

Bazoga saat ini memiliki koleksi satwa sebanyak 120 jenis dengan jumlah satwa 850 ekor. Setiap bulan manajemen mengeluarkan sekitar Rp300 juta untuk membeli pakan satwa-satwa tersebut. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.