Pilkada Bandung Barat Untuk Siapa?

Foto/Ilustrasi

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Seperti pada judul berita atas ini, ada pertanyaan  sebagian masyarakat ketika ditanya, ‘Pilkada Bandung Barat untuk Siapa?’

Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif  baru saja selesai diumumkan pemenangnya, meskipun pilpres masih dipermasalahkan oleh Pasangan capres Anis – Muhaimin dan Ganjar – Mahfud, yang saat ini masih bergulir di  Mahkamah Konstitusi (MK).

Tetapi saat ini ada acara besar politik sesudah Pilpres dan Pileg, yaitu Pilkada serentak 2024, terutama untuk Kabupaten Bandung Barat, yang tentu ikut dalam hajatan lima tahunan ini.

Sejak Kabupaten Bandung Barat berdiri baru mengadakan tiga kali Pilkada, yaitu periode 2008-2013, 2013-2018. Dua periode tersebut Bupatinya adalah almarhum Abu Bakar dan Wakil Bupatinya Ernawan Natasaputra dan kedua Wakilnya Yayat T Soemitra.

Sayangnya, di akhir pemerintahannya almarhum Abu Bakar tersandung kasus suap. Begitupun Bupati selanjutnya, pasangan Umbara Sutisna dan Wakil Bupati Hengki Kurniawan pada periode 2018-2023, di tengah jalan masa pemerintahannya, Bupati Umbara Sutisna pun tersandung kasus suap sampai akhirnya ditangkap KPK.

Setelah Umbara tersandung kasus, Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat diteruskan oleh Hengki Kurniawan, setengah periode Pemerintahan, sampai bulan September 2023 selesai menjabat.

“Dalam Pilkada KBB 2024 ini, terlihat mulai terasa suhunya menghangat. Dukung mendukung pihak elemen masyarakat mulai bermunculan. Saat ini yang mulai digadang-gadang akan maju di pilkada KBB, seperti Ernawan Natasaputra mantan Wakil Bupati Bandung Barat yang juga kader Partai Golkar, Yayat T Soemitra mantan wakil Bupati KBB, kader PDIP,” kata Divisi Humas Lembaga Studi Masyarakat Bandung Barat, Mentari Kala Senja, Jumat (29/03)

Yang paling santer saat ini, yang akan ikut bertarung di Pilkada KBB dan mulai terang terangan turun ke lapangan, terlihat eksis baik media sosial maupun di media massa adalah mantan Bupati KBB, Hengki Kurniawan.

“Meski demikian untuk kalangan kaula muda yang saat ini mulai bermunculan adalah para kader partai dan juga anggota dewan, aktivis, akademisi, yang memang sudah dikenal di kalangan masyarakat luas, “ imbuh Mentari.

Mentari juga mengatakan, belum lama ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik KBB (Bakesbangpol), mengadakan diskusi dengan para alumni pengurus KNPI KBB, yang diadakan di Villa Tibra Cisarua, Kamis (28/03).

Dalam diskusi tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik KBB, Apung Hadiat menekankan bahwa pemahaman terhadap budaya dan kultur Bandung Barat lebih penting dari pada asal usul geografis. Berbeda dengan Apung Hadiat, para alumni KNPI KBB sepakat justru mengatakan bahwa calon Bupati dan Wakil Bupati harus diprioritaskan yang memiliki akar kuat putra daerah.

“Tetapi hal ini kembali lagi ke partai pengusung dan pendukung untuk Bakal Calon Bupati yang ditunjuk terutama keputusan Ketua Umum Partai di pusat . Seperti contoh, Edi Rusyandi anggota DPRD Jabar sebagai Kader Partai Golkar sudah punya Surat Keputusan (SK) penunjukan menjadi Balon Bupati KBB yang ditandatangi oleh Ketua Umum Partai  Golkar, Airlangga Hartarto. Ada juga yang sekarang masih mensosialisasikan dirinya sebagai Balon Bupati KBB namun belum jelas, biarpun dia kader Partai. Balon bupati saat ini kebanyakan masih dalam penjajakan dalam mendekati partai,” kata Mentari.

Mentari mengatakan kaum muda di KBB sebetulnya potensial untuk jadi Balon Bupati. Sayangnya banyak diantara mereka bukan kader partai, sehingga kans mereka untuk jadi Balon Bupati sekalipun, masih abu-abu.

“Karena kelemahan para kaum muda KBB bukan kader partai. Tetapi kalau kader partai, mereka sedikit dapat bernapas lega, karena setidaknya mereka akan ikut disurvei oleh internal partainya,” ungkap Mentari.

Mentari juga mengatakan, yang harus diingat selain usungan partai, adalah finasial. Ia melihat di Pilkada KBB, membutuhkan anggaran besar bagi para bakal calon Bupati.

Sementara ini, Balon Bupati di Kabupaten Bandung Barat kemungkinan didominasi oleh kalangan kaum muda seperti, Rian Firmansyah anggota DPR RI, Edi Rusyandi anggota DPRD Jabar, Aep Nurdin anggota DPRD Jabar, Bagja Setiawan anggota DPRD KBB, Didik Agus Kader PKS, Asep Dedi Ketua PKB, Aas Mohamad Asor Kades Cilame dan juga praktisi hukum, Pamriadi  tokoh pemuda dan juga kader PDIP, Ujang Rohman Dosen dan Akademisi, Dansah Widansah pengusaha muda, dan Stevi Ewon (Yanto) Kades Kertawangi. Para balon ini mulai mensosialisasikan dirinya akan maju di Pilkada KBB 2024.

Para balon bupati KBB ini adalah semua warga Bandung Barat. Bisakah Pilkada KBB 2024 dimiliki oleh Kalangan kaum muda KBB? (*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.