Pengelola Restoran di Lembang Bebaskan Masyarakat Makan Sate Gratis, Ini Alasannya

Sate Gotik Lembang yang disiapkan oleh pemiliknya secara gratis bagi khalayak umum sebagai bagian dari aksi berbagi di masa pandemi COVID-19. Foto/BANDUNGSATU.COM
Sate Gotik Lembang yang disiapkan oleh pemiliknya secara gratis bagi khalayak umum sebagai bagian dari aksi berbagi di masa pandemi COVID-19. Foto/BANDUNGSATU.COM

BANDUNGSATU.COM – Pemilik restoran di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, menggratiskan masyarakat untuk makan sate sepuasnya. Makan sate gratis setiap hari ini dilakukan hingga tanggal 25 Desember 2020.

Adalah restoran Sate Gotik yang berada di Rest Area 72 Lembang. Pemiliknya mengaku ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat di masa pandemi COVID-19. Sebab saat ini banyak masyarakat yang kesulitan akibat kehilangan pekerjaan.

“Siapa saja boleh makan, pedagang, juru parkir, dan masyarakat umum bisa makan sate. Ini dilakukan hingga tanggal 25 Desember nanti, dan selanjutnya kegiatan berbagi akan dilakukan setiap hari Jumat melalui program Jumat Berkah,” terang pemilik restoran Sate Gotik Lembang, Totoh Gunawan, Sabtu (19/12/2020).

Menurutnya, setiap hari selalu disiapkan empat jenis sate. Yaitu sate ayam, kambing, sapi, dan kelinci. Setiap item sate disiapkan sebanyak 600 tusuk, sehingga total sate yang disiapkan perharinya mencapai 2.400 tusuk sate.

Dia mengaku siapapun bisa menikmati sajian gratis ini tanpa dibatasi. Masyarakat yang berminat bisa datang langsung atau mengambil voucher yang sudah disediakan.

“Masyarakat sangat antusias dan itu menjadi kebahagiaan buat kami, karena masih bisa berbagi kepada sesama. Terus karena sekarang masih pandemi,” ucapnya seraya menyebutkan pelayanan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Dirinya mengaku enjoy dan tidak merasa rugi meskipun harus menggratiskan ribuan porsi menu sate setiap hari. Ke depan, pria asli Lembang ini ingin  mengembangkan sate gotik menjadi icon Lembang dan terbesar di Jawa Barat.

Termasuk mengakomodir para pedagang kuliner lokal khas Lembang seperti susu murni, ulen dan ketan bakar ke sentra UKM yang berada di Rest Area 72 agar lebih tertata. Ini dikarenakan Lembang adalah sentra wisata maka semua harus tertata, baik pedagang dan juga konsumen yang datang.

“Supaya tidak macet, jangan parkir kendaraan di bahu jalan, karena banyak kantung-kantung parkir yang sudah disediakan supaya wisatawan nyaman,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.