Melalui Program Siap Bertani, Kang Sabil Ajak Petani Kembangkan Pertanian Hidroponik

Melalui program Siap Bertani, Caleg DPR RI Partai Golkar dari Dapil Jabar Dua, Kang Sabil ingin mengembangkan potensi pertanian modern salah satunya dengan sistem pertanian hidroponik. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT,BANDUNGSATU.COM – Caleg DPR RI Partai Golkar dari Dapil Jabar Dua (KBB dan Kabupaten Bandung) M. Sabil Rachman atau Kang Sabil menyebutkan, sistem pertanian hidroponik merupakan salah satu proses revitalisasi pertanian modern sebagai solusi cerdas untuk ketahanan pangan di masa depan.

Guna menghadapi tantangan ketahanan pangan di era modern, sistem pertanian hidroponik semakin menjadi sorotan sebagai solusi inovatif dan berkelanjutan.

Sistem ini tidak hanya efisien dalam penggunaan sumber daya. Tetapi juga membuka peluang baru untuk meningkatkan hasil pertanian dan memastikan pasokan pangan yang stabil.

Pertanian hidroponik melibatkan pertumbuhan tanaman tanpa menggunakan tanah, dengan memberikan nutrisi yang tepat langsung ke akar tanaman melalui air yang kaya nutrisi.

Metode ini memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap lingkungan pertumbuhan tanaman, seperti suhu, kelembaban, dan konsentrasi nutrisi.

“Melalui konsep Siap Bertani yang saya bawa, harapannya dengan segala keterbatasan para petani bisa tetap produktif. Sebab nanti persoalan kekurangan lahan akibat alih fungsi lahan pertanian, cuaca yang tak menentu, serta faktor perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan negara kita,” ungkap Kang Sabil, Selasa (30/1/2024).

Dikatakannya salah satu keuntungan utama pertanian hidroponik adalah efisiensi penggunaan air yang tinggi. Dalam konteks pertanian konvensional, sebagian besar air yang digunakan dapat terbuang sia-sia.

Namun, dengan hidroponik, air dapat digunakan ulang dan dikontrol dengan cermat, mengurangi dampak lingkungan dan memberikan solusi untuk wilayah yang mengalami krisis air.

Selain itu, lanjut Kang Sabil, pertanian hidroponik mengurangi ketergantungan pada pestisida dan herbisida karena lingkungan yang terkontrol. Sehingga menghasilkan produk yang lebih bersih dan sehat, serta mendukung prinsip pertanian organik dengan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.

Saat ini, lanjut Kang Sabil, pertanian hidroponik telah menjadi tren global, terutama di kota-kota besar yang memiliki lahan terbatas. Pembudidaya urban semakin beralih ke metode ini untuk memanfaatkan ruang terbatas dan meningkatkan pasokan lokal.

Komunitas pertanian kota juga semakin berkembang, mempromosikan pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara para petani. Pemerintah dan lembaga pertanian di berbagai negara juga aktif mendukung pengembangan pertanian hidroponik

“Siap Bertani adalah bagian dari tranformasi proses pertanian untuk membangkitkan potensi pertanian yang bisa lebih dikembangkan, salah satunya dengan hidroponik ini. Selanjutnya proses digitalisasi pertanian dengan integrasi teknologi masa kini,” kata Caleg DPR RI Partai Golkar nomor urut dua ini.

Kemudian, kata dia, investasi dalam penelitian dan pelatihan untuk petani hidroponik semakin meningkat guna memastikan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengadopsi sistem ini.

Sehingga pertanian hidroponik bukan hanya solusi untuk mengatasi tantangan pertanian saat ini, tetapi juga langkah menuju masa depan pangan yang lebih berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan.

“Terus meningkatnya minat dan dukungan masyarakat maka ke depan sistem pertanian hidroponik diperkirakan akan menjadi pilar utama dalam memenuhi kebutuhan pangan global,” imbuhnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.