Pantau Kepatuhan PPKM Darurat, Tiga Perusahaan di Padalarang Didatangi Petugas

Petugas gabungan Satgas COVID-19 KBB dari unsur Forkopimcam Padalarang, TNI, Polri, dan Satpol PP saat melakukan sidak ke PT Indofood CBP Sukses Makmur, Kamis (15/7/2021). Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Tiga perusahaan di Padalarang masing-masing PT Lestari Mahaputra Buana, PT Indofood CBP Sukses Makmur, dan PT Royal Abadi Sejahtera, didatangi petugas gabungan pada Kamis (15/7/2021) siang.

Kedatangan tim gabungan Satgas COVID-19 Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari unsur Forkopimcam Padalarang, TNI, Polri, dan Satpol PP itu, dalam rangka sidak memantau pelaksanaan PPKM Darurat.

“Sidak ke tiga perusahaan ini untuk memastikan pihak manajemen menjalankan aturan dalam masa PPKM Darurat,” kata Camat Padalarang Dudi Supriadi kepada wartawan.

Dia menyebutkan, hasil pantauan di lapangan dari tiga perusahaan esensial dan kritikal yang didatangi tersebut, tidak ditemukan adanya pelanggaran terkait dengan penerapan protokol kesehatan dan PPKM Darurat.

“Prokes dijalankan dengan baik termasuk pengaturan shift bekerja karyawan, sehingga tidak menimbulkan kerumunan,” kata Dudi yang didampingi Kapolsek Padalarang, Danramil Padalarang, pihak Satpol PP dan Disnaker.

Dirinya melihat dari sejak masuk, baik karyawan, pengunjung, dan tamu harus menjalani pemeriksaan cek suhu tubuh dan penyemprotan disinfektan. Kemudian disetiap sudut ruangan ada tempat cuci tangan dan hand sanitizer.

Sementara di ruang produksi tidak semua dipakai karena pegawainya juga terbagi tiga shift. Meski tidak ada temuan pelanggaran, tapi perusahaan diminta agar tetap disiplin menerapkan prokes.

“Kami juga mendorong percepatan vaksinasi ke karyawan agar tercipta herd imunity di tempat kerja,” tegasnya.

HRD PT Indofood CBP Sukses Makmur, Dede Hermawan menyebutkan, telah menerapkan pengaturan jam kerja dan jeda waktu masuk atau pulang supaya tidak timbul kerumunan.

Perusahaannya termasuk kepada kategori kritikal sehingga tetap dapat beroperasi selama PPKM Darurat meski dengan prokes ketat. Tercatat ada sebanyak 1.080 pekerja yang dibagi dalam tiga shift.

“Di sini tidak ada yang terpapar, kalau untuk vaksinasi ke karyawan kita sudan 80% lebih,” sebutnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.