Maju Pilkada KBB, Edi Rusyandi Dapat Dukungan Mantan Wakil Gubernur Jabar Nu’man Abdul Hakim

BATUJAJAR, BANDUNGSATU.COM,- Tokoh muda asal Cipongkor, Edi Rusyandi mendapat dukungan penuh mantan wakil Gubernur Jawa Barat, Nu’man Abdul Hakim untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bandung Barat (KBB) tahun 2024.

Hal itu ditegaskan Nu’man Abdul Hakim saat menghadiri Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) KBB di Batujajar, KBB, Senin (22/4/2024). Nu’man berharap jika Edi Rusyandi menjadi Bupati keberpihakan pemerintah daerah pada petani lebih baik lagi.

“Saya mendorong beliau (Edi Rusyandi) jadi Bupati Bandung Barat. Karena apa, karena jika Ketua HKTI sudah punya kebijakan melindungi petani Bandung Barat maka petani akan sejahtera,”tegas Nu’man.

Nu’man yang kini menjabat Ketua HKTI Jabar mengatakan, Edi Rusyandi yang telah didukung Partai Golkar untuk maju sebagai Bupati KBB berharap mendapat dukungan dari partai lain agar bisa memenangkan kontestasi.

“Kami mendorong beliau (Edi Rusyandi) untuk jadi Bupati di KBB, partainya apa saja, tapi kalau Golkar mendorong alhamdulillah,” kata Nu’man Abdul Hakim.

Mantan Wakil Gubernur Jabar periode 2003-2008 ini menilai, harus ada keputusan eksternal yang mendorong Edi Rusyandi jadi bupati termasuk melalui Rakercab HKTI KBB. Jika sukses menjadi Bupati KBB maka HKTI akan berkembang dan terlindungi melalui kebijakan kepala daerah.

Sebagai putra daerah KBB, Edi Rusyandi memiliki modal untuk jadi bupati. Apalagi pengalamannya di DPRD Provinsi Jawa Barat membuatnya memiliki gambaran bagaimana mengelola pemerintahan. Sehingga akan disayangkan jika potensi itu tidak didorong.

“Makanya saya dorong untuk jadi bupati, karena orang asli KBB. Kalau tidak dicalonkan, kerugian buat partai dan kasihan ke KBB karena dia figur pemimpin potensial,” sambungnya.

 

Dirinya ingin Ketua HKTI yang menjadi bupati bisa kembali lahir di Jawa Barat. Sebelumnya itu pernah terjadi di Kabupaten Cirebon saat Imron Rosyadi terpilih menjadi bupati dan bisa melindungi petani serta mengangkat sektor perikanan (tambak).

Itu bisa terjadi di KBB yang potensi pertaniannya baik komoditas padi maupun holtikulturanya sangat besar. Belum lagi di KBB terdapat industri pengolahan makanan serta saus tomat PT Indofood. Mereka bisa diarahkan membeli hasil pertanian langsung ke petani tidak harus melalui pihak ketiga.

“Nah itu bisa dilakukan melalui kebijakan seorang bupati. Seperti saya waktu jadi wakil gubernur bisa mendorong petani kampung menjual hasil pertaniannya ke super market, asalkan hasil panennya sesuai dengan standar mereka,” tuturnya.

Seorang bupati juga bisa membuat kebijakan melindungi alih fungsi lahan pertanian ke sektor lain, program pencetakan sawah baru, dan pembuatan lahan pertanian abadi. Sehingga ada sebuah master plan zona kawasan pertanian yang tidak bisa diganggu gugat atau dipakai untuk kegiatan di luar pertanian.

“Bupati harus melindungi itu (lahan produktif) dan semoga Kang Edi punya semangat itu, sebagai calon kepala daerah yang berpihak kepada petani,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua HKTI KBB Edi Rusyandi menegaskan, amanat dan kepercayaan publik kepada dirinya untuk maju sebagai bupati di KBB adalah sebuah tantangan. Apalagi jika partai sudah memberikan penugasan itu adalah kepercayaan yang harus dijawab dengan sebaik-baiknya.

Apalagi dirinya memiliki modal suara lebih dari 72 ribu pada Pileg 2024 lalu, yang membuatnya kembali terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. DPP Partai Golkar pun telah memberikan penugasan kepada dirinya untuk maju di Pilkada dan didukung penuh oleh DPD Golkar Jabar serta KBB.

“Bagi saya maju sebagai bupati di KBB adalah tantangan, tinggal saya jalani prosesnya, berihtiar, kalau memang sudah jalannya pasti akan dimudahkan,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.