FK Unjani Gagas Pendampingan bagi Pelaku UMKM Dimasa Pandemi COVID-19

Praktisi usaha online, Rizki Desaina Losalia (Tokopedia) saat pemaparan dalam webinar “Sosialisasi dan Pendampingan Pencegahan Penularan COVID-19 di Kalangan UMKM untuk Meningkatkan Kepercayaan Konsumen di Kota Cimahi”. Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menyelenggarakan webinar pengabdian masyarakat (pengmas), bertema “Sosialisasi dan Pendampingan Pencegahan Penularan COVID-19 di Kalangan UMKM untuk Meningkatkan Kepercayaan Konsumen di Kota Cimahi”.

Dekan FK Unjani, Sutrisno yang turut hadir pada acara yang berlangsung secara virtual ini mengatakan, keberadaan FK Unjani harus dirasakan manfaatnya di tengah masyarakat, khususnya di kota Cimahi. Sesuai konsentrasinya dalam bidang kedaruratan medik dan bencana, FK Unjani juga telah memberikan pelatihan pertolongan bagi korban bencana.

“Sebagai wujud kepedulian pada situasi bencana pandemi COVID-19, FK sudah memberikan pelatihan ataupun sosialisasi bidang kesehatan. Seperti di Pemkot Cimahi, Polres Cimahi, puskesmas, serta perhimpunan/pelaku UMKM,” bebernya, Sabtu (25/9/2021).

Wakil Rektor Bidang Akademik Unjani, Agus Subagyo menyatakan, sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh tiap fakultas, khususnya FK Unjani. Apalagi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

“Kami dari universitas sangat mendukung sekali semua kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh fakultas-fakultas khususnya oleh Fakultas Kedokteran. Fakultas yang menjadi fakultas unggulan dan menjadi ujung tombak bagi Unjani,” ujar Agus.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari yang turut hadir secara live virtual dalam sambutannya mengatakan bahwa, pandemi COVID-19 memberikan pelajaran dimana masyarakat dan kita semua harus berpikir untuk terus bangkit. DPRD memiliki bagian untuk dapat berkolaborasi dengan kampus, masyarakat, UMKM, dan industri.

“Kolaborasi itu semua dalam rangka pecegahan COVID-19 untuk meningkatkan perekonomian, khususnya di wilayah Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.

Praktisi usaha online, Rizki Desaina Losalia (Tokopedia) dalam paparannya menyebutkan, diera digitalisasi dan pandemi COVID-19, pelaku usaha harus lebih berpikir kreatif dan inovatif untuk tetap bertahan. Sebab di satu sisi dimasa pandemi saat ini kebutuhan belanja online meningkat.

Survey Nextren mendata bahwa 143 juta penduduk Indonesia telah terhubung dengan internet, dan 83% masyarakat ke toko offline untuk melihat barang yang kemudian membelinya secara online. Serta 70% masyarakat sering berbelanja secara online daripada offline.

“Apabila kita ingin menjual produk ada beberapa tips. Yaitu harus membuat halaman produk yang menarik, pakai foto produk yang menarik, menuliskan deskripsi produk yang detail, dan memberikan harga produk yang kompetitif,” sebutnya.

Narasumber lainnya, Asep Maryadi (Ketua Kadin Kota Cimahi), yang juga pelaku usaha yang turut terdampak akibat pandemi Covid-19. Dalam paparan singkatnya, mengajak sharing pengalaman.

“Memang benar Covid-19 sangat berdampak kepada perdagangan dan perekonomian, sehingga omset turun drastis sekitar 85%,” ucap Asep.

Sebagai pelaku usaha yang terdampak, membuatnya memutar balik pemikiran untuk lebih kreatif, agar tetap mendapatkan bagian insentif. Sehingga melakukan  investasi yang berkontribusi kepada kebutuhan dimasa pandemi, seperti usaha pembuatan masker, hijab ataupun usaha lainnya.

“Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, kita tidak dapat menghindarinya. Namun kita perlu mengubah pola pikir dan tata cara bekerja yang kita lakukan,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.