Dua SD di Cibenda Belajar Daring, Imbas Kondisi Pasca Bencana yang Belum Memungkinkan Aktifitas Masyarakat Berjalan Normal

Kadis Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Asep Dendih. Foto/Bandungsatu.com
Kadis Pendidikan Kabupaten Bandung Barat, Asep Dendih. Foto/Bandungsatu.com

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Imbas banjir bandang dan Longsor yang terjadi di Desa Cibenda, Kec.Cipongkor Kab. Bandung Barat, kegiatan belajar mengajar (KBM) para siswa SDN 1 Cibenda dan SDN Padakati di Desa Cibenda sementara waktu dilakukan dengan sitem daring, mengingat situasinya saat ini tidak mungkin KBM diselenggarakan di sekolah.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Asep Dendih, Selasa (26/03).

Asep mengatakan selain situasi yang tidak memnungkinkan, sebagian besar warga pun masih berada di pengungsian karena banyak rumah yang tertimbun material Longsor.

Data terbaru yang dikeluarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB mencatat, korban terdampak bencana tanah longsor mencapai 429 jiwa atau 115 Kepala Keluarga (KK) dan kini mereka diungsikan ke GOR Desa Cibenda, SDN 1 Cibenda dan SDN Padakati.

“Kebetulan Penilaian Tengah Semester (PTS) Genap sudah berakhir tinggal pelaksanaan Pesantren Kilat,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Asep Dendih, di tempat pengungsian.

Asep megatkan, melihat urgensi dampak bencana tanah longsor di Kampung Gintung tersebut maka Disdik memberikan izin dua sekolah itu menjadi lokasi penampungan korban terdampak bencana.

“Untuk SDN 1 Cibenda dan SDN Padakati kita izinkan untuk jadi tempat pengungsian. Sedangkan, para siswa melaksanakan KBM secara daring,” jelasnya.

“Kami hanya mengizinkan dua sekolah ini untuk penampungan warga yang terdampak bencana tanah longsor ini,” imbuh Asep.

Ditanya apakah ada siswa yang turut menjadi korban bencana longsor, Asep mengakui belum menerima laporan. Sampai saat ini ia masih menunggu informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB.

“Kami menunggu informasi dari BPBD KBB. Sedangkan, sampai kapan para pengungsi tinggal di dua sekolah tersebut, kami menunggu arahan dari pimpinan,” pungkas Asep. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.