Teknologi N-HIJAU Inovasi LKP3T Pergunu Jabar, Bisa Hemat BBM Kendaraan

Temuan teknologi yang diberinama N-HIJAU yang merupakan inovasi para peneliti Nahdiyun dan kalangan pesantren yang jika dicampurkan ke dalam BBM kendaraan maka penggunaannya bisa lebih irit dan jadi solusi kenaikan harga BBM seperti sekarang ini. Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Naiknya harga BBM bersubsidi yang telah diputuskan pemerintah telah membuat masyarakat resah. Pasalnya hal itu selalu diikuti oleh kenaikan berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti tarif angkutan umum, bahan makanan, biaya pendidikan, dan yang lainnya.

Kondisi tersebut mendapatkan perhatian dari kalangan peneliti nahdiyin dan komunitas pesantren. Bahkan mereka sejatinya telah membuat sebuah temuan teknologi yang diberinama N-HIJAU yang jika dicampurkan ke BBM kendaraan maka bisa penggunaannya akan lebih irit.

Koordinator Komunitas Peneliti N-HIJAU, sekaligus Ketua Lembaga Kesehatan Pengembangan Penerapan Pengobatan Tradisional (LKP3T) Pergunu Jabar, Asep Rukmana mengatakan, pemerintah pastinya sudah memikirkan masak-masak soal kenaikan BBM. Adanya kegaduhan yang terjadi tentunya tidak akan berdampak jika tanpa solusi yang ditawarkan.

Sudah selayaknya dukungan diberikan kepada pemerintah dan seharusnya dilakukan semua komponen bangsa. Harapannya efek domino yang akan diakibatkan dari kenaikan BBM ini bisa ditangani pemerintah. Serta tentunya tidak membawa beban tambahan bagi masyarakat yang baru sedikit bangkit ekonominya akibat pandemi COVID-19.

“Yang diperlukan sekarang ini adalah bagaimana setelah kenaikan BBM, biaya transportasi pribadi, biaya tranportasi keluarga, biaya transportasi pesantren tidak naik,” ucapnya, Kamis (8/9/2022).

Ketua Lembaga Kesehatan Pengembangan Penerapan Pengobatan Tradisional (LKP3T) Pergunu Jabar, Asep Rukmana. Foto/Istimewa

Saat ini peneliti dari kalangan nahdiyin yang tergabung dalam komunitas N-HIJAU punya salah satu solusi dalam menghemat BBM. Penelitian ini didukung oleh pondok pesantren di antaranya Pesantren Asy-Syfa Lembang dan  Pesantren Al Jurumiyah Cipatat, di KBB. Kemudian Pesantren Alhikamussalafiyah Sukamantri Sumedang, dan Pesantren An-Nashuha ASHUHA Pabedilan Cirebon.

“Teknologi kapsul N-Hijau sudah digunakan dalam komunitas kami, yakni dicampurkan ke dalam bensin atau solar dengan perbandingan 1:10 liter maka bisa menghemat BBM. Selain itu akselerasi dan performa mesin kendaraan meningkat, mereduksi emisi gas buang, dan membantu merawat mesin kendaraan,” timpal Pimpinan Ponpes Asy-Syfa Lembang, K.H. Asep Sunarya.

Dikatakannya, teknologi formula N-HIJAU adalah 100% alami dari produk Indonesia, tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Serta mendukung program pemerintah yang ramah lingkungan Go Green. Sehingga pesantren secara tidak langsung turut berkontrubusi dalam mengurangi emisi karbon dan menghijaukan Indonesia.

Bidang Litbang Pergunu Jabar Mutia Yulismi mendukung penuh program pemerintah dan kreativitas peneliti dari kalangan pesantren yang terjun, mengabdi dan berkarya untuk masyarakat. Harapannya pemerintah melihat para peneliti nahdiyin tersebut sebagai mitra membangun yang produktif dan positif bagi pemerintah di daerah dan pusat.

“Pihaknya terus mengembangkan inovasi dan tidak hanya berhenti pada teknologi penghemat BBM saja. Ada juga berbagai produk yang sedang dikembangkan, seperti alat pembakar sampah ramah lingkungan dan masih banyak lagi,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.