RSUD Otista Mulai Beroperasi, Bupati Bandung: Pasien Rawat Inap Masih di Rumah Sakit Lama

Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otto Iskandardinata (Otista), Senin (7/6/2021)./Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bandung

BANDUNGSATU.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Otto Iskandardinata (Otista) mulai melayani pasien, Senin (7/6/2021).

Akan tetapi, untuk pasien rawat inap sementara ini masih diarahkan ke RS lama. Karena ruang rawat inap di RSUD Otista masih dalam tahap persiapan.

Hal itu terungkap saat monitoring yang dilakukan Bupati Bandung Dadang Supriatna, ke rumah sakit  baru milik Pemkab Bandung tersebut.

“Saya melihat langsung ke lokasi, pemindahan dari RS lama ke RSUD Otista memang sudah dimulai per hari ini. Dan saya lihat tadi, ternyata pengunjung yang berobat jalan melalui klinik yang disediakan oleh RS, ada kurang lebih 300 pasien,” ungkap Bupati Dadang Supriatna.

Akan tetapi, kata bupati, untuk pasien yang harus dirawat inap sementara ini masih diarahkan ke RS lama. Karena ruang rawat inap di RSUD Otista masih dalam tahap persiapan.

“Ada sekitar 312 tempat tidur yang dipersiapkan. Untuk perpindahan total, mungkin rampung sekitar satu bulan ke depan. Tapi jika misalkan 3 hari ke depan peralatan dan perlengkapan rawat inap ternyata sudah siap, maka untuk rawat inap akan berjalan secara bertahap,” tutur Kang DS sapaan akrab bupati.

Terkait kamar rawat isolasi pasien covid-19, tambah Kang DS, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah mempersiapkannya di Balai Latihan Kerja (BLK) Kelurahan Manggahang Kecamatan Baleendah.

“Kapasitasnya sekitar 50 pasien, saat ini terisi 42 kamar. Untuk RSUD Soreang lama, akan kita buatkan khusus untuk ruang isolasi covid-19. Namun untuk sekarang, kami mengharapkan warga yang terpapar dan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing, tinggal mengkonfirmasi ke dinkes atau RS untuk bisa melakukan perawatan jalan,” imbuh Kang DS.

Ia menambahkan, bahwa RS Al Ihsan yang berlokasi di Kecamatan Baleendah bukan milik Kabupaten Bandung tapi milik provinsi, dan menjadi RS rujukan daerah.

“Bukan hanya pasien dari Kabupaten Bandung, tapi juga dari dalam dan luar Bandung Raya. Sehingga yang dirawat di RS Al Ihsan, belum tentu berasal dari Kabupaten Bandung,” tukas  Kang DS.(*)

Editor: Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.