Polres Cianjur Ringkus Oknum Guru Olahraga yang  Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap 30 Siswa

Polisi menunjukkan Dd, pelaku pencabulan terhadap puluhan siswa di Cianjur. Dd diketahui telah menyodomi 30 siswa selama dua tahun terakhir dan dia diringkus personel Satreskrim Polres Cianjur, setelah mendapat laporan dari orangtua korban, Senin (14/12). ANTARA/Ahmad Fikri

BANDUNGSATU.COM – Seorang guru berinisial Dd (44) diringkus Polres Cianjur, Jawa Barat, meringkus Dd (44) yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan orang siswanya yang terjadi sejak dua tahun terakhir.

Keterangan yang dihimpun menyatakan, Dd kerap melakukan aksi bejadnya di ruang kelas dengan ancaman nilai buruk bagi siswa yang menolak dan melapor.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur, AKP Anton, di Cianjur mengatakan, perbuatan bejad oknum guru olahraga itu terungkap setelah beberapa orangtua siswa merasa curiga dengan nilai anaknya cukup tinggi namun anak-anak mereka tidak pernah belajar.

Setelah dibujuk beberapa orangtua, anak-anak mereka mengaku kerap mendapatkan perbuatan tidak senonoh dari Dd.

“Orangtua korban melaporkan hal itu ke Mapolres Cianjur, hingga akhirnya kami tangkap pelaku. Di hadapan petugas, dia mengakui telah menjalankan aksinya sejak dua tahun terakhir, pada saat jam istirahat atau ketika siswa hendak pulang,” katanya.

Hingga saat ini, kata Anton, pelaku mencatat ada 30 orang siswa yang menjadi korban sodomi di sekolah itu, namun baru sembilan orangtua siswa yang sudah melaporkan kejahatan itu ke Markas Polres Cianjur. Polisi memperkirakan jumlah korban akan bertambah seiring pengembangan yang dilakukan tehadap pelaku.

Seperti dikutip dari Antara, pelaku dijerat  dengan pasal 82 ayat 1 dan ayat 2 UU Nomor 17/2016 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman kurungan penjara paling lama 15 tahun penjara.

“Kami mengimbau untuk korban lainnya segera melapor dan identitasnya akan kami rahasiakan,” katanya.

Sementara Dd mengatakan, dia pernah menjadi korban sodomi, sehingga saat ini dia selalu tergiur ketika melihat siswanya untuk menyalurkan hasrat seksual menyimpangnya, Dd kerap merayu korban dengan nilai tinggi dan nilai buruk jika tidak menurut.

“Saya pernah jadi korban sodomi, makanya kalau melihat anak laki-laki birahi saya tidak terbendung. Biasanya saya ancam kalau tidak melayani akan saya beri nilai jelek, kalau melapor ke guru atau orangtua akan mendapat nilai jelek juga,” katanya.(*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.