Pj Bupati Arsan Latif Akan Buat Regulasi Penggunaan Sumber Air di KBB oleh Pihak Luar

Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif memantau langsung sumber mata air Curug Leuwilayung Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong yang berada di kaki Gunung Burangrang yang digunakan masyarakat KBB dan dua perusahaan air bersih Kota Bandung dan Kota Cimahi , Minggu (19/11). Foto/Prokompim KBB

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Meski sudah beberapa kali turun hujan, beberapa sumber mata air di wilayah Kabupaten Bandung Barat sampai saat belum ‘pulih.’ Imbasnya, sejumlah warga kesulitan mendapat air bersih. Pun, sejumlah petani gagal panen karena lahannya tidak terairi dengan baik.

Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif mencoba mencari solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Ia saat ini pun sedang menggali informasi tentang potensi sumber mata air yang ada di Kabupaten Bandung Barat.

Didampingi beberapa Kepala Dinas dan Forkopimcam Kecamatan Parongpong Pj Bupati laksanakan kunjungan kerja ke Curug Leuwilayung pada Minggu (19/11). Curug Leuwilayung adalah salah satu sumber mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Karyawangi

“Ada hal yang harus saya luruskan, ternyata sebenarnya kita memiliki sumber mata air yang potensial untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat. Hanya saja masih belum dikelola dengan baik sehingga manfaatnya tidak dirasakan oleh seluruh masyarakat Bandung Barat,” jelas Arsan.

Ia menilai seharusnya masyarakat Kabupaten Bandung Barat lah yang paling menikmati sumber-sumber mata air yang ada. Namun ternyata sebagian besar air yang ada, justru dialirkan ke daerah-daerah lain yang ada di luar Kabupaten Bandung Barat, tanpa ada bagi hasil yang jelas, baik dengan Pemda KBB maupun masyarakat sekitarnya.

“Kami akan segera menggelar rapat koordinasi dengan unsur Forkopimda dan seluruh stakeholder terkait, untuk merumuskan kebijakan dan solusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat secara gratis,” katanya.

Arsan menjelaskan, pihaknya akan berupaya mencarikan solusi terbaik hingga 2 minggu ke depan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Bandung Barat.

Ia pun akan segera melakukan Invetarisasi sumber mata air. Selanjutnya akan dibuatkan bak penampungan air dan membangun saluran air (Pipanisasi) yang layak, agar air yang berasal dari berbagai sumber mata air yang ada dikawasan utara, dapat didistribusikan dengan baik ke seluruh pelosok daerah di Kabupaten Bandung Barat.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat juga akan berkoordinasi dengan seluruh pihak dan perusahaan pengguna sumber-sumber mata air yang ada di KBB. Mereka nantinya dapat menggunakan sumber air melalui regulasi kerjasama yang jelas dan saling menguntungkan.

Sejauh ini, setidaknya ada 2 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang mengambil air dari kawasan Cisarua dan Parongpong. Namun, masih menggunakan regulasi lama, sehingga Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bandung Barat tidak mendapatkan manfaat serta bagi hasil yang jelas.

“Kami akan mengkaji ulang perjanjian kerjasama yang dilakukan PDAM Kota Bandung dan Kabupaten Bandung yang telah memanfaatkan sumber mata air kami. Karena hingga saat ini manfaat dan bagi hasilnya tidak jelas serta tidak dirasakan oleh masyarakat maupun Pemerintah Kabupaten Bandung Barat,” tegas Arsan.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.