Perjalanan Mengantar Logistik ke Kampung Cijuhung yang Sangat Berat, Terobati dengan Partisipasi Aktif Warga Ikut Pemilu

KPU Kabupaten Bandung Barat, mendistrubisikan logistik Pemilu 2024 ke daerah terpencil Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu Kecamatan Cipeundeuy KBB, dengan memakai perahu kayu yang memakai mesin tempel ( Bargas-red ) Selasa (13/02). Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Petugas penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 mendapat tantangan yang besar saat harus mendistribusikan kotak suara, bilik, dan surat suara ke TPS 12, Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipendeuy, Bandung Barat pada Selasa, (13/02).

Pendistribusian logistik pemilu ke tempat terpencil di Bandung Barat ini, harus menggunakan perahu nelayan keramba jaring apung (KJA) atau yang dikenal dengan Bargas untuk mengarungi perairan waduk Cirata.

Logistik yang dikirimkan menggunakan bargas itu adalah, 5 kotak suara, 5 jenis surat suara, 4 bilik suara, spidol, pulpen, dan buku panduan petugas yang masih terbungkus plastik transparan.

“Perjalanan menempuh jalur darat 5 menit dari kantor desa, kemudian disambung menggunakan perahu menyeberangi perairan waduk Cirata kurang lebih 1 jam,” ujar Ketua PPS Margaluyu, Usman Sukmana, di tengah perjalanan menuju lokasi TPS.

Petugas benar-benar berjibaku saat mengantar logistik Pemilu. Meskipun ada alat transportasi berupa bargas, namun perjalanan cukup menguras tenaga, karena harus ‘melawan’ tumpukan gulma eceng gondok yang berada di tengah perairan.

“Mau gak mau perahu harus menembus eceng gondok. Di situ mungkin yang cukup memakan waktu,” ucap Usman.

Usman menjelaskan, pengiriman logistik via air ini harus dilakukan, karena medan yang dilalui bila jalan darat, lebih ekstrem dan kemungkinan memakan waktu lebih lama untuk sampai di lokasi.

“Kalau perjalanan darat tidak bisa menghunakan kendaraan, harus jalan kaki kurang lebih 2 jam. Kalaupun bisa kendaraan harus menggunakan motor trail melintasi hutan. Perkebunan coklat, kebun karet, dan kebun jati,” kata Usman.

Usman mengatakan belaum ada jalur ‘formil’ melalui darat darat untuk dilalui kendaraan roda empat. Medan perjalanan sepanjang lokasi cukup rumit sehingga perahu menjadi alternatif paling efektif untuk menuju kampung Cijuhung.

“Kalau musim hujan begini jalannya berlumpur dan dalam. Itu harus motor trail. Motor biasa akan repot. Jalannya juga kecil jadi gak bisa pakai mobil,” tutur Usman.

Perjalanan yang cukup berat terobati dengan partisipasi aktif warga setempat untuk ikut Pemilu. Di Kampung Cijuhung tercatat ada 300 pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya di bilik suara.

“Di TPS 12 ini jumlahnya ada 294 daftar pemilih tetap dari 4 RT dalam 1 RW ditambah 6 pemilih tambahan. Jadi kita siapkan 300 lembar surat suara,” kata usman. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.