Kemensos RI – Oorange Unpad dan Telkomsel Ajak UMKM Beranjak ke Digital

BANDUNGSATU.COM – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) graduasi yang telah menjalankan usahanya, mendapatkan pendampingan dan pelatihan dari Kemensos RI yang bekerja sama dengan Oorange Unpad (Pusat Inkubator Bisnis Universitas Padjadjaran).

Kegiatan yang mengajak agar pelaku usaha dari KPM graduasi beranjak ke  digitalisasi dalam pemasaran produknya ini, menggandeng provider Telkomsel dan Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Hipmikimdo) Kabupaten Bandung Barat (KBB).

“Kita ingin mengawal para KPM graduasi yang sudah merintis dan menjalankan usahanya terus maju. Jangan sampai mereka mundur dan harus mendapatkan lagi bantuan (PKH) dari pemerintah,” kata Mentor KPM ProKus Kemensos RI – Oorange Unpad Saiful Rachman di Gedung Manca, Alun-alun Cililin, Kamis (7/10/2021).

Menurutnya, program yang diinisiasi Kemensos dan Oorange Unpad ini untuk mengajak mereka membuka ruang usaha di marketplace serta mulai melakukan pembukuan digital. Ini juga sebagai bentuk tanggung jawab kepada KPM graduasi, bahwa mereka tidak ‘dilepas’ begitu saja, supaya usahanya tidak terputus.

“Program ini yang kedua setelah ditahun lalu juga dilakukan. Target kita sampai Desember memberikan pendampingan kepada para pelaku usaha UMKM agar memanfaatkan platform digital melalui marketplace atau jaringan provider,” sambungnya yang didampingi Mentor Gan Gan Ridwan.

Sekretaris Hipmikimdo KBB, Tatang Rukmana menilai adanya pendampingan bagi pelaku UMKM yang dibawah Hipmikimdo termasuk para KPM graduasi sangat positif. Itu dibuktikan dengan semakin bertambahnya pelaku UMKM yang mulai memanfaatkan pemasaran digital untuk produknya.

“Ini sangat baik karena digitalisasi sudah tidak bisa dihindari. Makanya banyak pelaku UMKM di Hipmikimdo yang mulai melirik penjualan digital di marketplace karena sudah melek internet,” terangnya.

Sementara KPM graduasi asal Kampung Cipetir, RT 3/1, Desa Karangtanjung, Kecamatan Cililin, Nurdiati (32) mengatakan, keluar dari PKH tahun 2019 dan mendapatkan modal usaha Rp3,5 juta. Usaha itu dipakai untuk berjualan produk roti dari usaha awal berjualan bensin yang masih digelutinya hingga saat kini.

“Saya dapat bantuan PKH dari 2013 sampai 2019, dan kini merintus usaha setelah jadi KPM graduasi. Ke depan akan coba kembangkan usaha secara digital seperti yang lain supaya lebih maju lagi,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama SME CC Coordinator Jabotabek Jabar  Telkomsel, Setianto Basuki menjelaskan, Telkomsel memiliki marketplace yang diberi nama 99% Usahaku, yang merupakan sebuah platform layanan berbasis aplikasi untuk para pelaku bisnis UMKM.

Dijelaskannya, 99% Usahaku menyediakan berbagai konten pembelajaran (digital learning, artikel informasi bisnis, cerita sukses para pelaku UMKM), fitur forum komunikasi antar pelaku UMKM, ragam solusi layanan UMKM dari Telkomsel Enterprise, serta akses cakupan pasar yang lebih luas guna meningkatkan kapasitas penjualan.

“99% Usahaku merupakan bagian dari CSR dari Telkomsel. Memang bentuknya marketplace, namun aplikasinya tidak hanya sekadar untuk memasarkan produk seperti lainnya. Tapi kami memiliki  berbagai kelebihan, melalui 99% Usahaku inilah kami memberikan sebuah solusi bagi pelaku UMKM agar terus tumbuh dan berkembang,” tandasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.