Kang Sabil Dorong Kesejahteraan Petani di KBB dan Kabupaten Bandung Melalui Gerakan “Siap Bertani”

Caleg DPR RI Partai Golkar nomor urut dua dari Dapil Jabar 2 (KBB dan Kabupaten Bandung), Kang Sabil (kiri) ketika turun ke sawah dan berbincang dengan petani di Kampung Lembang, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, KBB. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT,BANDUNGSATU.COM – Petani memiliki peran penting dalam menopang ketahanan pangan dan ekonomi untuk kemajuan daerah. Namun terkadang hal tersebut tidak sejalan dengan kesejahteraan yang didapatkan oleh para petani.

Begitu juga di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Bandung. Perjuangan petani dalam menghasilkan bahan pangan yang berkualitas terus dilakukan, namun kesejahteraan petaninya masih jalan ditempat.

Seperti yang disampaikan salah seorang petani di Kampung Lembang, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, KBB, Mang Utis. Dirinya mengaku banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi petani saat ini, salah satunya kondisi ekonomi yang tidak stabil.

“Kami bekerja keras setiap hari untuk menghasilkan hasil panen terbaik. Namun, kondisi ekonomi yang tidak pasti sering membuat kami merasa terlupakan,” keluhnya.

Berkaca dari tersebut, Dr. M. Sabil Rachman, M.Si atau Kang Sabil sebagai caleg DPR RI Partai Golkar nomor urut dua dari Dapil Jabar 2 (KBB dan Kabupaten Bandung) bertekad memperhatikan nasib kesejahteraan para petani.

Salah satu upaya yang digagasnya untuk memajukan kesejahteraan para petani yakni melalui program “Siap Bertani”. Sebab bertani membutuhkan kesiapan dan dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah daerah dan negara harus hadir membantu para petani.

“Petani adalah pilar utama bagi ketahanan pangan. Mereka layak mendapat pengakuan dan layanan yang memadai untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya,” kata Kang Sabil saat berkunjung ke Mukapayung, Cililin, KBB, Senin (25/12/2023).

Kang Sabil mengatakan, saat petani sejahtera, maka pertanian akan berkembang, dan masyarakat pun ikut merasakan manfaatnya. Kesejahteraan petani tidak hanya tentang peningkatan pendapatan, tetapi juga adanya pengakuan atas peran vital mereka dalam menyediakan kebutuhan pangan bagi semua.

Meskipun saat ini pemerintah telah melakukan langkah-langkah positif, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kesejahteraan petani bukanlah sekedar target dalam jangka pendek, tetapi sebuah komitmen jangka panjang untuk mewujudkan keadilan sosial bagi mereka.

“Dalam semangat dan kepedulian sosial, dukungan yang berkelanjutan akan membawa dampak positif tidak hanya bagi para petani, tetapi juga bagi kesejahteraan secara menyeluruh di masyarakat,” tuturnya. (*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.