Kabupaten Karawang Fokus Vaksinasi COVID-19 Sebelum Pembelajaran Tatap Muka

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Sri Rahayu Agustina saat melakukan kunjungan kerja ke SMA 1 Negeri Karawang, Kamis (2/9/2021). Foto/Dok.Humas Jabar

BANDUNGSATU.COM – Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat mendorong setiap Pemerintah Kota/Kabupaten yang menggelar pembelajaran tatap muka, agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Sri Rahayu Agustina mengatakan, pembelajaran tatap muka di Kabupaten Karawang belum dapat terlaksana karena pemerintah setempat sedang gencar mensosialisasikan vaksinasi mengingat keselamatan dan kesehatan menjadi hal yang utama.

“Tadi penjelasan dari pengawas bahwa hampir seluruh sekolah SMA/ SMK sudah siap untuk sekolah tatap muka, akan tetapi sampai hari ini belum ada izin dari ibu Bupati karena mungkin ibu Bupati sedang fokus mengejar target vaksinasi di beberapa Desa/Kelurahan. Tentu ini hal positif dimana keselamatan dan kesehatan masyarakat di Kabupaten Karawang adalah yang utama,” kata Sri saat melakukan kunjungan kerja ke SMA 1 Negeri Karawang, Kamis (2/9/2021).

Sri menyebut di wilayah Kantor Cabang Dinas IV sudah ada Kabupaten Purwakarta yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, dengan catatan 30 sampai 50 persen siswa saja, dengan pertimbangan mereka semua sudah di vaksin.

Berbeda dengan Kabupaten Karawang dan Subang yang masih menunggu kesiapan dari pemerintah daerahnya. “Jadi kalau di KCD Pendidikan IV Kabupaten Purwakarta lebih dulu melakukan pembelajaran tatap muka, jadi tinggal subang dan karawang saja yang belum namun di batasi dari 30 sampai 50% saja,” ucapnya.

“Kemungkinan pembelajaran tatap muka itu didahulukan yang sudah melakukan vaksinasi, dan juga yang paling penting adanya izin dari orang tua,” sambungnya.

Lebih lanjut Sri menjelaskan, bahwa kedepannya ada kemungkinan Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dapat memantau ketertiban angkutan umum. Karena menurutnya, dikhawatirkan banyak para siswa yang pulang pergi menumpang angkutan umum dengan berdesak-desakan. Sehingga, sangat rentan terjadi penularan COVID-19.

“Tadi kepala sekolah juga mencanangkan adanya kerja sama dengan Dinas Perhubungan, mungkin ini ada solusi dari pemerintah daerah ketika memang sekolah ini harus tatap muka,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.