Disalip PDIP dalam Testimoni HUT KBB di Sidang Paripurna, Fraksi PKS DPRD KBB ‘Ngambek’

Pelaksanaan Rapat Paripurna DPRD KBB dalam peringatan HUT ke-14 Kabupaten Bandung Barat, yang digelar di Hotel Novena, Lembang, Sabtu (19/6/2021). Foto/Tangkapan Layar

BANDUNGSATU.COM – Pelaksanaan sidang rapat paripurna dalam peringatan HUT ke-14 Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang digelar di Hotel Novena, Lembang, diwarnai dengan aksi walk out, Sabtu (19/6/2021).

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD KBB memilih walk out atau keluar dari ruang sidang karena tidak diberikan kesempatan memberikan testimoni HUT KBB paling pertama. Kesempatan itu justru diberikan ke Fraksi PDIP yang notabenenya adalah partai Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan bernaung saat ini.

“Kami protes kenapa sebagai partai dengan kursi terbanyak di DPRD KBB, Faksi PKS tidak diberikan kesempatan pertama. Makanya tadi kami putuskan untuk keluar ruang sidang,” tegas Ketua Fraksi PKS DPRD KBB, Nevi Hendri.

Pihaknya merasa kecewa dengan hal itu mengingat hak protokoler Fraksi PKS DPRD KBB seperti yang diabaikan. Tidak ada penghargaan kepada fraksi dengan raihan terbanyak di DPRD KBB, terlebih saat ini pun Ketua DPRD KBB berasal dari Fraksi PKS.

Dirinya sempat melayangkan protes tersebut ke pihak protokoler dan Sekretaris DPRD KBB, Rony Rudyana, namun tidak ada jawaban yang bisa menjelaskan hal tersebut. Sehingga sebagai bentuk protes pihaknya meninggalkan ruang rapat paripurna yang tengah berlangsung.

“Itu sama dengan tidak menghargai fraksi terbesar di DPRD. Kalaupun diberi kesempatan, harusnya Fraksi PKS dulu bukan Fraksi PDIP,” tegas Ketua DPD PKS KBB ini.

Tidak hanya itu, Dirinya juga mengkritisi jargon atau tagline ‘KBB Berkah’ yang saat ini digaungkan oleh Plt Bupati Hengki Kurniawan. Pasalnya saat dihantarkan menjadi bupati dan wakil bupati, tagline yang diusung oleh Aa Umbara Sutiana-Hengki Kurniawan adalah ‘KBB AKUR’.

“KBB AKUR adalah sesuai dengan Perda dan tercantum dalam RPJMD. Jadi kalau tiba-tiba diubah jadi KBB Berkah itu tidak relevan walaupun hanya sekadar jargon/tagline,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.