Caleg DPR RI Partai Golkar Ajak Warga Cililin Lestarikan Kekayaan Seni dan Budaya Sunda

Caleg DPR RI Partai Golkar dari Dapil Jabar Dua, Kang Sabil, disambut dengan seni dan budaya Sunda Mapag saat bersilaturahmi ke Kampung Lembang, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, KBB. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT,BANDUNGSATU.COM – Caleg DPR RI Partai Golkar Dr. M. Sabil Rachman, M.Si atau akrab dipanggil Kang Sabil, disambut dengan seni dan budaya Sunda Mapag saat bersilaturahmi ke Kampung Lembang, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (25/12/2023).

Kang Sabil pun merasa terkesima dengan keindahan khas budaya Sunda dan kekayaan sejarahnya yang tak ternilai, sehingga telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas Bangsa Indonesia. Untuk itu dirinya berpesan agar kekayaan seni dan budaya Sunda sebagai warisan berharga dijaga agar tidak punah.

“Sebagai perwujudan dari warisan leluhur yang luar biasa, penting untuk merangkul, merawat, dan menjaga warisan budaya Sunda tersebut untuk generasi masa depan. Menjaganya adalah jadi tanggung jawab bersama,” tuturnya.

Sebagai upaya untuk mempertahankan keberlangsungan seni dan budaya Sunda yang berharga, berbagai pihak perlu bersatu untuk mengambil langkah konkret. Pemerintah, lembaga budaya, komunitas seni, serta masyarakat secara keseluruhan telah perlu bergandengan tangan untuk menjaga kelestarian warisan tersebut.

Menurut Kang Sabil dirinya merasa tersanjung dengan serangkaian penyambutan yang dilakukan oleh masayarakat kampung Lembang, Mukapayung, Cililin. “Saya merasa bangga kepada mereka dan merasa memiliki tujuan untuk lebih memperkenalkan, mempertahankan, dan mendukung seni dan budaya Sunda,” ujar Caleg DPR RI Partai Golkar, nomor urut dua dari Dapil Jabar Dua yang mencakup KBB dan Kabupaten Bandung.

Apresiasi yang mendalam untuk masyarakat yang masih mau dan mampu mempertahankan kekayaan seni dan budaya Sunda, menjadi salah satu aspek yang sangat penting adalah melibatkan generasi muda dalam upaya pelestarian ini.

Hal tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan sekolah di Jawa Barat, mulai mengintegrasikan seni dan budaya lokal ke dalam kurikulum pendidikan mereka. Hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa pengetahuan tentang seni dan budaya Sunda tidak hanya diwariskan, tetapi juga dipahami dan dihargai oleh generasi mendatang.

Selain itu, lanjut dia, komunitas seniman juga dapat berperan aktif dengan mengadakan lokakarya, pameran seni, dan pertunjukan, untuk meningkatkan kesadaran publik tentang keindahan dan makna yang terkandung dalam seni Sunda.

Namun demikian, tantangan tetap ada. Globalisasi dan modernisasi membawa perubahan dalam pola pikir dan gaya hidup masyarakat. Untuk itu, langkah-langkah berkelanjutan diperlukan agar kekayaan budaya itu tetap hidup dan berkembang dalam konteks zaman yang terus berubah.

Dalam semangatnya, Kang Sabil mengajak kepada semua pihak untuk terlibat aktif dalam upaya pelestarian seni dan budaya Sunda. Dengan bersama-sama merangkul kekayaan warisan tersebut.

“Mari kita pastikan bahwa keindahan dan kearifan yang terkandung dalam seni dan budaya Sunda akan terus bersinar bagi masa kini dan masa depan. Tentunya kita semua adalah sebagai pelakunya, bagaimana warisan berharga ini bisa terus ada dan tersampaikan,” tutup Kang Sabil. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.