Semen Mahal, Yayasan Masjid Nusantara Pasok Pembangunan 2 Masjid Pulau Buru

 

LENGKONG, BANDUNGSATU.COM –Selain berhasil membangun 125 bangunan masjid di pelosok Indonesia, Yayasan Masjid Nusantara telah menyalurkan donasi memakmurkan masjid melalui program ‘Masjidku Kokoh’.

Program ini lebih konsentrasi pada bantuan bahan bangunan bagi renovasi atau masjid yang sedang dibangun. Terbaru, YMN menyalurkan 200 sak semen untuk pembangunan 2 masjid di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.

Salah seorang tim YMN, Mohamad Iqbal Vetra mengatakan, di pulau buru ‘Masjidku Kokoh’ memberikan bantuan pada pembangunan masjid Al Huda Unit 14, Kecamatan Waeapo dan bangunan masjid di Jalan Tatanggo Komplek Pasar Baru, Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru.

“Program ini bagian dari memakmurkan masjid di pelosok nusantara, kebutuhan semen khususnya sangat sulit didapat ataupun harganya cenderung mahal karena ongkos angkut menuju lokasi relatif rusak atau jauh dari perkotaan,”kata Iqbal, Kamis (4/3/2021).

Di 2 pembangunan masjid di Kabupaten Buru ini, sebut dia, merupakan pembangunan swadaya digagas masyarakat setempat. Bahkan pengerjaannya pun dilakukan warga secara bergotong royong.

“Hal ini yang menggugah Yayasan Masjid Nusantara untuk membantu pengadaan semen, bahan bangunan ini biasanya mahal karena ongkos angkut lebih tinggi daripada harga semen itu sendiri,”terangnya.

Direktur Masjid Nusantara, Pras Purworo menambahkan, program yang digagas yayasannya ini bertujuan menyalurkan donasi untuk kemakmuran masjid pelosok. Selain telah membangun 125 bangunan masjid, sedikitnya program ‘masjidku kokoh’ telah membantu renovasi maupun rehabilitasi 500 masjid pelosok.

“Ada 4 pertimbangan pemilihan lokasi, yakni wilayah dengan muslim minoritas, lokasi pelosok dengan akses yang sulit, serta pembangunan masjid di lokasi bencana,” kata Pras.

Pras mengatakan, dipilihnya bantuan berupa bahan bangunan seperti semen karena dari data yang dimilikinya dalam proses pembangunan masjid pelosok semen menjadi barang mahal.

Jika pasir dan batu maupun material kayu bisa didapat sekitar masjid berdiri, semen tetap harus didatangkan dari perkotaan dan jaraknya jauh.

“Kalau masjid pedalaman itu pengadaan semen tidak mudah, harus beli di kota kemudian biaya angkut sangat mahal karena akses jalan jauh dan melalui perbukitan,”tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.