Pj Gubernur Jawa Barat Minta Musim Hujan Dimanfaatkan untuk Tanam Pohon

Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memperingati Hari Pangan Sedunia ke 43 Tingkat Propinsi Jabar di Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Sabtu (25/11). Foto/Istimewa

SUKABUMI, BANDUNGSATU.COM – Saat ini wilayah Jawa Barat mulai memasuki musim penghujan. Melihat kondisi ini, Badan Pangan Nasional bagi daerah untuk memanfaatkan kondisi ini sebanyak-banyaknya untuk menanam pangan.

Dengan curah hujan yang tinggi, perlu pula diperhatikan kelancaran sistem pengairan agar dapat menunjang produksi pangan.

Hal itu dikemukakan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dalam peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Ke 43 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi, Sabtu (25/11).

“Sesuai arahan Badan Pangan Nasional, sebelumnya kita mengalami kekeringan dan sekarang sudah mulai penghujan, maka harus dimanfaatkan secepatnya dan sebaik-baiknya dengan sebanyak mungkin menanam pangan,” kata Bey.

“Pemdaprov Jabar juga berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian. Untuk air jangan sampai ada pengairan sawah yang tersendat atau pampat,” imbuhnya.

Dalam sambutannya itu, Bey juga menyampaikan bahwa sampai saat ini ketersedian beras di Jabar dalam kondisi aman.

Selain itu, Bey menuturkan bahwa Hari Pangan Sedunia bukan sekadar diperingati tiap tahun, melainkan juga merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat pada pentingnya pangan serta tantangan global yang dihadapi.

“Penting bagi kita menyadarkan masyarakat untuk menghargai pangan, mengurangi pemborosan, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pangan yang kita miliki. Salah satunya mendukung gerakan makan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Oleh karena itu, pemanfaatkan dalam penggunaan pangan juga harus menjadi perhatian seperti halnya pada konsumsi beras,” kata Bey.

Ia menyarankan agar masyarakat mulai bervariatif dalam konsumsi pangan terkait karbohidrat, selain sebagai penghematan, juga untuk kesehatan.

“Seperti dalam pengurangan nasi di tingkat rumah tangga, untuk peralihan (dari beras) tidak bisa dipaksakan, itu kesadaran dari masyarakat,” paparnya.

“Saat ini banyak pengetahuan tentang kesehatan, bagaimana dampak gula pada beras, tapi beras juga sudah banyak jenis seperti beras merah dan hitam,” lanjut Bey.

Sementara itu Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamaman Pangan Badan Pangan Nasional RI Adriko Noto Susanto memaparkan, tema Hari Pangan Sedunia 2023 yang ditetapkan Food and Agriculture Organization (FAO) adalah Water is life, water is food. Leave no one behind.

Tema yang dipilih FAO ini menyoroti pentingnya air bagi produksi dan ketahanan pangan. Sekitar 70 persen air yang ada di dunia digunakan untuk produksi pangan. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat seiring pertumbuhan populasi dan permintaan pangan.

“Jadi memang air merupakan kehidupan dan air adalah makanan. Tanpa air kita tidak bisa makan dan tidak boleh ada satupun orang ditinggalkan,” kata Adriko.

Pada kesempatan yang sama, Penjabat Walikota Sukabumi Kusmana Hartadji menyampaikan, peringatan HPS Tingkat Provinsi Jabar dirangkai dengan Jabar Food Fest, Gelar Pangan Murah, Demo Masak Gastronomi, Food Charity, dan Lomba Cipta Menu.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.