Nuansa Ramadan di Kampung Badui 

Sudin, tokoh Badui Muslim di Kampung Landeuh Kabupaten Lebak, Jumat (16/4/2021) ANTARA/HO

BANDUNGSATU.COM – Ada yang berbeda dari kehidupan masyarakat Kampung Badui, Kabupaten Lebak selama Ramadan 1442 Hijriah ini. Suara orang yang sedang membaca ayat suci Alquran terdengar di setiap rumah.

“Kita memanfaatkan Bulan Suci Ramadhan dengan kegiatan kerohanian,” kata Sudin, seorang tokoh Badui muslim di Kampung Landeuh Kabupaten Lebak, Jumat(15/4/2021).

Kegiatan kerohanian warga muslim Badui selama Ramadhan itu di antaranya melaksanakan shalat tarawih berjamaah, membaca Al Quran atau miqra dan pengajian.

Selain itu juga buka bersama serta menggelar diskusi-diskusi keagamaan guna memahami ajaran Islam yang benar berdasarkan Alquran dan hadist.

“Kita merasa bahagia dan senang setiap menyambut bulan suci Ramadan dengan mengoptimalkan kegiatan kerohanian itu,” katanya seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, Kampung Landeuh Desa Bojongmenteng Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak sebagai permukiman Badui Muslim yang dihuni 33 kepala keluarga atau 114 jiwa.

Mereka memeluk agama Islam itu setelah diberi hidayah oleh Allah SWT tanpa paksaan dan kini anak-anak menerima pendidikan formal juga menimba ilmu agama di pesantren.

Sebab, kata dia, masyarakat Badui menolak terhadap pendidikan formal maupun kehidupan modernisasi.

“Kami merasa bahagia setelah muslim karena dua anaknya kini belajar ilmu agama di pesantren,” katanya menjelaskan.

Begitu juga Rukmana, warga Badui muslim mengaku bahwa dirinya memeluk agama Islam bersama orang tua dan tinggal di permukiman Kampung Landeuh.

Saat ini, kata dia, dirinya bersama keluarga selama Ramadhan melaksanakan kegiatan rohani dengan mengaji, shalat tarawih, membaca Al Quran dan buka bersama.

“Kami sejak dua tahun mendalami ajaran Islam dan kini mampu membaca Al Quran juga melaksanakan ibadah shalat,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Siti Halimah, warga Landeuh Kabupaten Lebak mengaku dirinya merasa senang tinggal di perumahan yang dibangun Yayasan At Taubah karena bisa belajar iqro atau membaca Al Quran dengan tajwid.

Dalam pengajian yang disampaikan ustadz dan kiai mengajak untuk bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya.

Disamping itu juga menebar kebaikan, kasih sayang, hidup damai, rukun juga toleransi hingga mencintai Tanah Air sebagai bentuk orang bertaqwa.

Sebab, ciri-ciri orang yang beriman itu wajib beriman kepada Allah SWT dan Rasulnya juga patuh dan taat terhadap pemerintah.

“Kami setiap bulan Ramadhan bisa mengikuti pengajian hingga menambah wawasan dan pengetahuan ajaran Islam lebih luas,” katanya.(*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.