LPK BBG Gelar Seleksi Peserta Magang ke Jepang untuk Bekerja di Sektor Pertanian

Peserta magang kontrak kerja selama tiga tahun ke Jepang untuk sektor pertanian sedang mengikuti seleksi mensetshu yang digelar LPK Bandung Barat Gakuin di SMAN 2 Padalarang. Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Pekerja magang kontrak kerja ke Jepang selama tiga tahun dari berbagai daerah mengikuti seleksi yang digelar oleh LPK Bandung Barat Gakuin (BBG), di SMAN 2 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (18/11/2021).

Para peserta yang berasal dari Cirebon, Cianjur, Bandung, Sukabumi, Majalengka, Indramayu, Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjalani tes mensetshu/wawancara kemampuan bahasa, attitude, budaya, perilaku, hingga tata cara mengolah lahan pertanian.

“Seleksi mensetshu ini digelar dua kali, pada tahap pertama yang digelar Minggu (14/11) diikuti oleh 23 peserta, sementara tes kedua di SMAN 2 Padalarang ini diikuti oleh 20 peserta,” kata pendiri dan penanggungjawab LPK BBG, KBB, Bob Sofyan, Kamis (18/11/2021).

Bob menjelaskan, peserta magang yang diseleksi dan akan diberangkatkan kali ini untuk memenuhi permintaan dari pemerintah Jepang bekerja di pertanian. Hingga Desember 2021, pihaknya ditargetkan bisa memenuhi kuota sebanyak 180 orang yang diminta oleh perusahaan dari negara Sakura tersebut.

“Pemerintah Jepang meminta dikirim 180 pekerja di bulan Desember nanti, makanya kami sedang bekerja keras dan terus berkolaborasi dengan LPK lain se-Indonesia untuk pemenuhan kebutuhan tersebut,” tuturnya.

Melalui program ini pihaknya ingin membantu Pemda KBB dalam mengurangi angka pengangguran. Serta menyiapkan entrepreneur muda, karena setelah tiga tahun peserta magang ini akan diarahkan berwirausaha. Namun dirinya mengeluhkan minimnya perhatian dari Pemda KBB dalam mendorong warga KBB untuk ikut program ini.

“Peserta dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, ikut seleksi ini, tapi warga KBB-nya tidak didorong oleh Pemdanya. Bahkan Disnaker sudah kami undang untuk melihat seleksi ini, namun mereka justru mengirimkan tenaga honorer hanya untuk moto-moto saja,” keluhnya.

Perwakilan dari Jepang dan pelaksana seleksi mensetshu Asep Muhamad Zein mengatakan, seleksi peserta magang langsung dipantau oleh perwakilan perusahaan dari jepang melalui zoom. Pasalnya selain kemampuan bahasa, syarat bekerja di Jepang juga harus melihat sikap, mental, kemauan, dan kerja keras dari setiap orang.

“Perusahaan Jepang banyak yang minta pekerja dari Indonesia karena cocok dengan kultur pertanian di sana. Kendati begitu persaingan tidak mudah, karena harua bersaing dengan pekerja dari Vietnam, Thailand, Filipina, China, India, dan sejumlah negara lainnya,” kata dia.

Salah seorang peserta seleksi Aria Wijaya (18) mengaku, tertarik mengikuti seleksi bekerja ke Jepang untuk mencari pengalaman sekaligus penghasilan. Apalagi sebagai fresh graduate dari SMK, untuk mencari pekerjaan sangat sulit dimasa pandemi COVID-19. “Saya pengen punya penghasilan besar, membantu orang tua, dan cari pengalaman, siapa tau bisa lulus seleksi,” imbuhnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.