KONI KBB Butuh Ketua yang Bisa Memadukan Potensi Internal dan Eksternal

Carateker Ketua KONI KBB, Agus Salide. Foto/Istimewa

BANDUNGSATU.COM – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Jawa Barat tahun 2022 yang salah satu tuan rumahnya Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi pertaruhan semua cabang olahraga yang bernaung di KONI KBB untuk bisa membuktikan dapat bersaing di tingkat Jawa Barat.

Sejauh ini prestasi kontingen KBB diajang Porprov cukup menjanjikan karena selalu unggul dari Kabupaten Bandung. Seperti pada penyelenggaraan di Bogor KBB peringkat enam, sebelumnya di Bekasi posisi keempat, dan saat Porprov digelar di Kabupaten Bandung, kontingen KBB ada diposisi enam.

“KBB selalu berada di papan atas dan tidak pernah terlempar dari enam besar. Itu menjadi modal bagi kontingen KBB pada Porprov nanti,” kata Carateker Ketua KONI KBB, Agus Salide di Padalarang, Sabtu (18/6/2022).

Pihaknya di masa akhir jabatan sebelum pelaksanaan Musorkablub, akan menyerahkan surat kesanggupan pengiriman kontingen untuk Porprov Jabar yang batas akhir waktunya tanggal 21 Juni 2022. Nantinya yang akan diserahkan adalah cabor yang lolos babak kualifikasi dan punya peluang mendapatkan medali.

Untuk itu persiapan matang oleh para cabor harus disiapkan, mengingat KBB akan menjadi tuan rumah 17 cabang olahraga. Anggaran besar dari pemerintah daerah dibutuhkan untuk menyokong itu semua. Oleh karenanya harus dibayar dengan prestasi dari semua atlet agar bisa meraih medali seperti yang ditargetkan.

“Ini kesempatan bagi kontingen KBB yang menjadi tuan rumah, agar bisa sukses dari penyelenggaraan dan juga sukses secara prestasi,” kata Agus yang didampingi Caretaker Sekretaris KONI KBB, Lili Supriatna.

Dirinya juga berharap pelaksanaan Musorkablub untuk memilih Ketua KONI KBB periode 2022-2026 yang akan digelar Rabu (22/6/2022) bisa berjalan lancar. Ketua terpilih harus bisa membangun hubungan harmonis dengan cabor, atlet, pemerintah, DPRD, dan dunia usaha. Bagaimanapun ketergantungan KONI terhadap pemerintah daerah sangat tinggi.

Khususnya dalam hal masalah anggaran, KONI yang mengurus atlet-atlet amatir keberadaannya sangat bergantung kepada APBD atau Pemda. Ke depan diupayakan KONI KBB bisa melahirkan atlet-atlet profesional dikemudian hari sehingga bisa mendatangkan sponsor dari pihak swasta.

“KONI butuh figur ketua yang mampu mengolaborasikan pemerintah, DPRD, dan dunia industri, agar bisa mendatangkan sponsor dan program bapak asuh dari dunia usaha kepada para atlet bisa terealisasi,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.