Kader PDIP, Hengki Kurniawan Tak Setuju Kebijakan Nadiem Tak Jadikan Pramuka Ekskul Wajib, Mendikbudristekdikti Ralat Pernyataannya

Mantan Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan yang juga Kader PDIP, jadikan Pramuka Ekskul wajib. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Menteri Pendidikan Kebudayaan dan ristek (Menpendikbudristek), Nadiem Makarim kembali membuat gaduh, dengan menerbitkan Permendikbudristek No 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Menengah.

Dijelaskan Nadim, Ekstrakurikuler Pramuka dengan bergulirnya Permendikbudristek tersebut ekskul Pramuka menjadi tidak wajib.

Seperti diketahui, pada aturan terdahulu, Permendikbud No. 63 Tahun 2014 Pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang diwajibkan untuk peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah.

Setelah diberlakukannya Permendikbudristek No 12 Tahun 2024, maka Pramuka tak lagi menjadi ekskul wajib.

Mendikbudristek mengklaim bahwa kebijakannya tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk semua peserta didik.

“Kebijakan mengenai kurikulum dan pembelajaran ini bagian dari upaya yang lebih menyeluruh untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk semua peserta didik terlepas dari latar belakangnya,” jelasnya beberapa waktu lalu.

Mencermati kebijakan tersebut Kader PDIP yang juga mantan Bupati Bandung Barat, yang juga kader PDIP Hengki Kurniawan menyatakan ketidak setujuannya tas pemberlakuan aturan tersebut.

Hengki menyampaikan ketidak setujuannya tersebut pada Rabu, (03/04) melalui sebuah posting di akun Instagramnya dengan memention Nadiem Makarim secara langsung.

“Untuk Mas Menteri @nadiemmakarim. Dengan segala hormat, kami tidak setuju aturan terbaru yang dikeluarkan tentang Pramuka yang tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah,” kata Hengki

Dalam caption yang ditulis tersebut Hengki juga menyampaikan sejumlah manfaat Pramuka dalam pendidikan karakter.

“Kita semua tahu pentingnya dan manfaat kegiatan Pramuka untuk pendidikan karakter, kepemimpinan, kemandirian, cinta tanah air, dll. Mohon dipertimbangkan kembali kebijakan yang baru saja dikeluarkan. Haturnuhun,” ungkap Hengki

Atas gaduhnya isu penghapusan Pramuka sebagai ekskul wajib sekolah itu, Nadim Makarim di hari yang sama, Rabu (03/04) memberikan klarifikasi tentang kebijakannya yang tak lagi menjadikan Pramuka sebagai ekskul yang wajib diikuti oleh siswa.

Nadiem mengatakan, Pramuka merupakan salah satu momen penting dalam hidupnya selama menjadi siswa sekolah dasar.

“Saya anak Pramuka, saya SD Pramuka, saya masih ingat pengalaman melakukan dan berkemah dan jurit malam di SD, itu satu hal yang membuat saya menjadi memori yang paling positif di SD,” kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Jakarta, Rabu (3/4).
Dalam rapat tersebut, Nadiem membantah bahwa ia menghapus Pramuka dari sekolah. Ia mengatakan, secara aturan sekolah masih wajib menyediakan ekskul Pramuka. Namun, siswa bebas memilih untuk mengikuti kegiatan tersebut atau tidak. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.