Ikuti 15 Cabor di PORPEMDA, KBB Bidik 4 Medali dari Olahraga Tradisional

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat, Imam Santoso. Foto/BANDUNGSATU.COM

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Tahun 2023 ini, Kabupaten Kuningan bersiap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olahraga Pemerintah Daerah (PORPEMDA) Jawa Barat–XV yang dijadwalkan mulai tanggal 25 hingga 29 November 2023 dengan peserta sebanyak 27 kabupaten/kota di Jawa Barat yang akan bersaing dalam 15 cabang olahraga.

Menghadapi event tersebut, Pemda Bandung Barat, saat ini tengah mempersiapkan tim yang akan ikut dalam ajang tersebut.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Bandung Barat, Imam Santoso mengatakan saat ini pihaknya sudah siap untuk mengikuti PORMEMDA dengan tim yang sudah dibentuk.

“Langkah pertama kan sebetulnya menentukan peserta yang akan mengikuti PORPEMDA, dari mulai atlit kemudian official, pelatih dan manager. Alhamdulillah itu sudah dilaksanakan,” kata Imam, saat ditemui Rabu (15/11)

Ia juga mengatakan para manager sudah melakukan koordinasi dengan para pelatih. Saat ini pelatihan dari setiap cabang olahraga sudah dilakukan secara mandiri, oleh setiap cabang olahraga.

Imam juga mengatakan bahwa peserta yang mewakili Bandung Barat sangat antusias sehingga, 15 cabang olahraga yang dilombakan diikuti semua.

“Sebenarnya kami berfikir bahwa cabor yang akan diikuti adalah yang diperkirakan akan mendapat mendali saja. Tapi ternyata antusiasme begitu besar, sehingga kami berangkatkan juga ke Kuningan,” jelas Imam.

Imam juga mengatakan ia berfikir realistis karena sebagian Pemda merekrut atlit yang sudah jadi atau atlit yang berprestasi yang berasal dari ASN. Oleh karenanya, ia menargetkan perolehan mendali di cabang olahraga tradisional.

“Kita fokusnya memang di olahraga tradisional seperti hadangan, sumpitan, egrang, dimana kalau kita bicara hal itu, prestasi kita bagus di Jawa Barat,” jelas Imam.

“Kami tidak bisa menargetkan berapa mendali, tapi 4 mah harus menang lah,” imbuhnya.

Imam juga mengatakan soal atlit yang dikirimkan adalah orang yang selama ini aktif di bidang olahraganya, karena di KBB belum ada aturan soal atlit

“Memang belum ada aturan kebijakan arah sana ya. Tidak ada kebijakan atlit khusus yang berprestasi kemudia diangkat menjadi PNS. Yang kami kirimkan adalah ASN yang memang selama ini aktif di bidang olahraga yang diikutinya,” kata Imam.

Imam juga mengatakan sebenarnya Provinsi membuka ruang untuk menggunakan atlit dari para guru SMA atau SMK yang berada di Kabupaten Kota untuk bisa diikut sertakan, namun kewenangan soal guru SMA dan SMK berada di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

“Provinsi memang membuka ruang untuk itu, namun kewenangannya di Provinsi. Nah bila guru-guru ASN atlet ini tidak digunakan provinsi, bisa saja ia dilibatkan sebagai atlet pada ajang ini,” pungkas Imam. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.