Hengki Belum Mendapat Laporan Kekeringan Diwilayah KBB, Dari Dinas Terkait

Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawa. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Kondisi kekeringan sebagai dampak dari penomena El Nino kini tengah dirasakan warga di empat kecamatan yang meliputi 13 desa di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) KBB mencatat adanya lahan pertanian padi seluas 179 hektare di KBB yang mengalami kekeringan dan tersebar di 13 desa yang masuk dalam empat kecamatan, seperti Cihampelas, Cililin, Batujajar dan Sindangkerta.

Menanggapi hal itu, Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengaku belum mendapatkan laporan secara detil terkait wilayah yang terdampak kekeringan akibat penomena El Nino.

“Biasanya kalau tahun sebelumnya sudah muncul dalam pemberitaan ada wilayah yang kekeringan dan petaninya kesulitan air,” kata Hengki saat ditemui di Lembang, Selasa (15/8)

Kemudian, sebut Hengky, juga ada beberapa daerah yang kesulitan air minum. Sehingga waktu itu tindak lanjutnya dirinya meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendistribusikan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum dan MCK.

“Tapi kalau sampai hari ini baik BPBD maupun DKPP belum menyampaikan secara detil kondisi wilayah kekeringan di KBB,” ucapnya.

Kendati demikian, kata Hengky, bila kondisi tersebut betul-betul terjadi, dirinya meminta dinas terkait untuk segera melakukan intervensi untuk menangani bencana kekeringan ini.

“Intervensinya bisa dilakukan dengan cara apapun, seperti kirim air menggunakan tanki atau pun tindakan lainnya yang bisa membantu masyarakat,” imbuhnya.

Selanjutnya, sambung Hengky, untuk jangka panjang dirinya pun telah meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) untuk melakukan kajian terkait adanya embung raksasa.

“Kita ingin ke depan seperti pak Jokowi membuat bendungan. Saya minta pak kadis bisa membuat bendungan atau embung sebagai program strategis KBB ke depan,” paparnya.

Sebab, menurut Hengky, di KBB ini mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan pihaknya ingin ketahanan pangan di KBB harus betul-betul terjaga.

“Karena dalam ketahanan suatu negara bukan senjata, tapi bagaimana perut masyarakat bisa terpenuhi,” ucapnya.

Oleh karena itu, tambah Hengky, hal tersebut haru dijaga dan embung raksasa di wilayah selatan ini harus sudah ada kajian tahun depan.

“Kalau kajian bisa masuk di APBD perubahan 2023 dan mungkin untuk DED nya bisa di anggaran murni 2024, sehingga eksekusi fisik bisa dilakukan di 2025,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta seluruh camat se-Bandung Barat untuk turut berpartisipasi menangani kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino.

Hal itu menyusul adanya lahan pertanian padi seluas 179 hektare di KBB yang mengalami kekeringan dan tersebar di 13 desa yang masuk dalam empat kecamatan, seperti Cihampelas, Cililin, Batujajar dan Sindangkerta.

“Kemarau yang terjadi sekarang merupakan dampak dari fenomena El Nino,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) KBB, Lukmanul Hakim usai menghadiri acara ‘Peningkatan Profesionalisme Penyuluh Pertanian Melalui Penguatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan’ di Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Jumat 11 Agustus 2023.

“Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim kemarau terjadi di Agustus ini,” sambungnya.

Lukman menyebut, Kecamatan Batujajar menjadi wilayah yang paling luas terdampak kekeringan dan tersebar di 5 desa. Kemudian, disusul Cililin sebanyak 4 desa, Cihampelas 3 desa, dan Sindangkerta 1 desa.

Oleh karenanya, terang Lukman, pihaknya pun telah melayangkan surat kepada seluruh camat di KBB untuk turut berpartisipasi mengantisipasi puncak kemarau yang terjadi pada Agustus ini.

“Selain itu, DKPP juga akan mengajukan dana insentif untuk membantu petani membuat sumur dalam dan dangkal,” terangnya.
“Nantinya air disedot dengan menggunakan pompa sibel untuk mengairi sawah yang mengalami kekeringan,” ulasnya.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.