Disperindag Surati PT Bangunbina Persada, Minta Sapras Penunjang di Pasar Sementara Dibenahi

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, KBB, Ricky Riyadi. Foto/BANDUNGSATU.COM

BANDUNGSATU.COM – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB), melayangkan surat ke PT Bangunbina Persada untuk memperbaiki sarana pendukung yang ada di lokasi penampungan sementara pedagang Pasar Tagog, Padalarang.

Tempat penampungan pedagang Pasar Tagog sementara di Jalan Gedong Lima, harus memiliki sarana prsarana (sapras) yang mendukung agar masyarakat mau datang dan nyaman saat berbelanja.

Misalnya akses jalan yang mulai rusak diperbaiki, lahan parkir, akses masuk, dll, agar konsumen merasa nyaman. Kemudian dibukanya akses pintu belakang sehingga motor bisa masuk, merupakan kajian Dinas Perhubungan terkait rekayasa lalu lintas supaya tidak menimbulkan kemacetan.

“Itu kan kewajiban pihak PT (Bangunbina Persada) juga, bagaimana pasar sementara tetap ramai dikunjungi pembeli, nyaman, dan tidak menimbulkan kemacetan,” kata Kepala Disperindag, KBB, Ricky Riyadi, Rabu (19/5/2021).

Di tempat penampungan sementara itu, jumlah kios dan los yang dibangun di totalnya berjumlah 1.338, terdiri dari kios 378 unit dan los 960 unit. Ukuran untuk kios adalah 2 x 2 m dan Los 1.5 x 1.5 m. Di tempat ini pun terdapat sub terminal yang juga ikut dipindahkan dari Tagog ke Gedong Lima sebagai perlintasan angkutan umum.

Lebih lanjut dikatakan Ricky, pihaknya juga terus memonitor progres pelaksanaan revitalisasi Pasar Tagog, Padalarang. Berdasarkan kesepakatan awal pihak pengembang, PT Bangunbina Persada sanggup menyelesaikan pembangunan pasar tersebut dua bulan lebih cepat dari jadwal pekerjaan yang dijadwalkan.

“Perkembangan di lapangan, progres pembangunan pasar dari hasil laporan konsultan pengawas, hingga H-1 Lebaran lalu, sudah mencapai 32%,” sebutnya.

Penampakan bangunan terbangun dari Pasar Tagog Padalarang yang baru ketika selesai direvitalisasi nantinya menjadi pasar tradisional semi modern. Foto/BANDUNGSATU.COM

Pekerjaan yang sudah diselesaikan, kata dia, di antaranya pengecoran lantai satu dari rencana tiga lantai terbangun di pasar ini. Melihat kondisi di lapangan maka diharapkan pada bulan Maret atau April 2022 Pasar Tagog Padalarang sudah bisa ditempati oleh pedagang.

“Pedagang ingin mereka hanya sekali Lebaran (tahun ini) berjualan di tempat berjualan sementara. Artinya Lebaran tahun depan mereka sudah kembali ke Pasar Tagog, makanya kita dorong ke pengembang agar bekerja seauai target,” kata dia.

Menurutnya, meski sempat terhenti beberapa hari pada saat puasa lalu akibat ada perizinan yang harus diselesaikan, dia memastikan jika hal tersebut tidak sampai mengganggu jadwal pekerjaan yang sudah disusun. Terlebih tidak lama perizinan selesai dibuat dan proyek kembali diteruskan.

Nilai proyek revitalisasi Pasar Tagog Padalarang ini mencapai Rp79.133.900.000. Mengacu kepada jadwal maka, revitalisasi Pasar Tagog Padalarang akan dilakukan selama 18 bulan. Tapi pihak perusahaan berkomitmen dapat menyelesaikan pembangunan pasar tersebut dua bulan lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.