Bursa Ketum KONI KBB, Sonya dan Agus Mulya Diprediksi Bersaing Ketat

Tujuh calon Ketua Umum KONI KBB periode 2022-2026 usai memaparkan program serta visi misi mereka dihadapan para ketua cabor dan pengurus KONI KBB, Senin (6/6/2022). Foto/BANDUNGSATU.COM

BANDUNGSATU.COM – Tujuh calon Ketua Umum KONI Kabupaten Bandung Barat (KBB) periode 2022-2026 beradu program dan gagasan di Bumi Pancasona Sport Club, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Senin (6/6/2022).

Ketujuh calon ketua umum itu adalah Sonya Fatmala, Agus Mulya Sutanto, Kusna Sunardi, Pieter Tjuandis, Yakub Anwar Lewi, dan Muhamad Firja. Mereka memaparkan program dihadapan Kepala Dispora KBB, Wakil Ketua DPRD KBB, Ketua Komisi 4 DPRD KBB, Caretaker Ketua KONI KBB, para ketua Pengcab.

Dari tujuh calon Ketua Umum KONI KBB diprediksi akan ada dua kandidat yang bersaing ketat. Yakni Sonya Fatmala dan Agus Mulya Sutanto yang memiliki pendukung cukup banyak. Meskipun bisa saja muncul kuda hitam, namun jika melihat konstalasi kemungkinan calon ketua yang lain akan melebur mendukung salah satu di antara Sonya dan Agus Mulya.

Istri Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan, Sonya Fatmala dalam pemaparannya menyoroti persoalan transaksi jual beli atlet yang terjadi selama ini. Sehingga ketika dirinya mendapat amanah menjadi Ketua Umum KONI KBB akan lebih fokus mencetak atlet berkualitas ketimbang membeli atlet.

“Atlet berprestasi KBB malah dijual atau pindah memperkuat daerah lain. Sebaliknya, kita malah membeli atlet yang kurang berprestasi. Hal-hal inilah yang mesti dicegah,” tuturnya.

Calon ketua lainnya, Agus Mulya Sutanto bertekad membawa perubahan di dalam tubuh KONI KBB. Sebab selama ini KONI KBB sangat identik dengan politik kekuasaan. Untuk bisa menuju kondisi seperti itu maka paradigma KONI KBB dan para pengurus cabor dibawahnya harus mau berubah.

“Harus berani memilih figur yang bersih dan belum terkontaminasi. Serta yang urusan dalam hidupnya sudah ‘selesai’, sehingga jabatan ketua KONI bukan untuk mencari uang. Sekarang sejatinya bagi saya untuk mengabdi dan berkontribusi kepada masyarakat,” kata Agus.

Dirinya menilai, politik kekuasaan di tubuh KONI KBB harus diubah. Kepengurusan yang profesional pastinya tetap akan dekat dengan pemerintah, sebab terkait anggaran sudah pasti KONI itu akan diperhatikan pemerintah karena amanat undang-undang. “Tinggal bagaimana penguatan dengan memanfaatkan jaringan untuk bisa mendatangkan sponsor diluar anggaran pemerintah,” imbuhnya.

Caretaker Ketua KONI KBB, Agus Sadeli mengatakan, melalui pengenalan dari masing-masing calon bisa menjadikan dasar bagi pengcab untuk menentukan pilihan. “Dari pemaparan setiap calon bisa terlihat kapasitas sesungguhnya. Tentunya ini baik bagi para pemegang hak pilih untuk nanti menentukan calon yang akan dipilih,” tandasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.