Antisipasi Munculnya Klaster Baru Saat KBM, Sekolah Siapkan Ruang Isolasi

Guru meninjau ruang isolasi di SDN 5 Sukagalih, Kabupaten Garut, Jawa Barat. (ANTARA/HO-Diskominfo Garut)

BANDUNGSATU.COM – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Sukagalih di Kabupaten Garut, Jawa Barat secara inisiatif menyiapkan ruang isolasi selain fasilitas protokol kesehatan lainnya untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di tengah masih terjadinya wabah COVID-19.

“Di sini juga kami ada UKS (unit kesehatan sekolah), di dalamnya ada ruang isolasi,” kata Kepala SDN 5 Sukagalih Agus di sela-sela pelaksanaan uji coba KBM tatap muka di Garut, Senin.

Ia menuturkan pihaknya menyiapkan ruang isolasi dan konsultasi kesehatan untuk memberikan pelayanan cepat apabila ada siswa yang membutuhkan penanganan kesehatan.

Selain itu, lanjut dia, sekolah juga sudah pasti menyiapkan berbagai fasilitas protokol kesehatan seperti menyiapkan tempat cuci tangan, menyediakan masker baru, dan ruang kelas yang bersih agar lingkungan sehat dan nyaman.

“Kita ini dari jauh-jauh sudah mempersiapkan, pertama dari protokol kesehatan mulai dari masker, hand sanitizer, dan disinfektan, dan tempat cuci tangan,” kata Agus.

Ia menyebutkan fasilitas kesehatan untuk mencegah penularan wabah COVID-19 yakni alat pengukur suhu tubuh, 90 titik tempat cuci tangan, 500 masker medis, serta 15 liter disinfektan yang bisa digunakan oleh seluruh siswa dan guru selama KBM tatap muka berlangsung.

“Mudah-mudahan saja selama kita melaksanakan kegiatan tatap muka ini kita itu bisa melaksanakan sebaik-baiknya,” kata Agus.

Ia menyampaikan dalam uji coba hari pertama KBM tatap muka hanya diikuti 90 dari 95 siswa yang dibagi setiap kelasnya 10 orang dengan waktu belajar selama tiga jam mulai pukul 08.00 sampai 11.00 WIB.

Sarana dan prasarana yang dinilai lengkap itu, kata Agus, merupakan upaya sekolah untuk memberikan rasa tenang bagi semua pihak agar tidak terjadi penularan wabah COVID-19 selama pembelajaran tatap muka berlangsung.

“Mudah-mudahan saja setelah masa pandemi ini tidak ada hal-hal yang tidak diharapkan, misalkan tingkat kesehatan siswa atau imun menurun, itu yang tidak diharapkan,” katanya.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan hasil peninjauan sekolah yang melaksanakan uji coba KBM tatap muka itu berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan seperti memakai masker, mengecek suhu tubuh sebelum masuk sekolah, mengatur jarak, dan menyediakan tempat cuci tangan.

Ia menyampaikan sejumlah siswa yang mengikuti KBM tatap muka mengaku senang bisa kembali belajar di sekolah dan bertemu kembali dengan teman-temannya maupun guru di sekolah.

“Kita lihat anak-anak antusias sekali, anak-anak menyampaikan rasa senang bisa sekolah kembali,” katanya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.