Antisipasi Munculnya Cluster Wisata Saat Libur Panjang, Mendagri Keluarkan Surat Edaran

Direktur Jenderal (Dirjen) Administrasi Kewilayahan Kemendagri Dr. Drs. Safrizal ZA, M.Si berbicara dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (26/10/2020). Foto/ANTARA/Katriana

BANDUNGSATU.COM – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyiapkan strategi untuk mencegah potensi lonjakan kasus COVID-19 menjelang libur panjang dari 28 Oktober hingga 1 November 2020.

“Mendagri sudah mengeluarkan surat edaran dan ini rapat hasil kesepakatan kita,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Administrasi Kewilayahan Kemendagri Dr. Drs. Safrizal ZA, M.Si dalam konferensi pers bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (26/10/2020).

Ia mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi dan membaginya ke dalam tiga kluster. Kluster pertama adalah kluster orang-orang yang melangsungan libur panjang dengan tetap berada di rumah, kedua adalah kluster orang-orang yang melakukan perjalanan selama libur panjang dan terakhir adalah kluster orang-orang yang berada di tempat tujuan.

Untuk ketiga kluster tersebut pemerintah mengimbau sekaligus meminta kepada seluruh kepala daerah agar mengimbau masyarakatnya untuk tetap menjalankan aktivitas sebagaimana mestinya, tetapi dengan tetap disiplin menerapkan protokol pencegahan penularan COVID-19.

“Diminta kepada kepala daerah untuk mengimbau masyarakatnya (untuk) tetap merayakan liburan dan yang merayakan ibadah di lingkungan, tetap (terapkan) protokol kesehatan,” kata Safrizal.

Bagi masyarakat yang melakukan perjalanan liburan, mereka juga diimbau untuk menerapkan protokol yang dibutuhkan selama dalam perjalanan, baik orang-orang yang menggunakan moda transportasi umum maupun dengan moda transportasi pribadi.

Bagi masyarakat atau pemerintah daerah di tempat tujuan perjalanan, pemerintah mengimbau mereka untuk juga meningkatkan atau memperketat penerapan protokol kesehatan sehingga penambahan jumlah orang di tempat tujuan perjalanan tidak menambah jumlah kasus COVID-19.

“Jadi siapkan protokol. Kalau barangkali selama ini agak rendah, maka kali ini harus agak tinggi. Oleh karena itu silakan atur strategi sebaik-baiknya,” kata dia. (RZK)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.