Alhamdulillah, Baznas KBB Raih Penilaian WTP dari Auditor Independen

Plt Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan didampingi pengurus Baznas KBB ketika memberikan bantuan kepada Pondok Pesantren AL Muttaqin di Kecamatan Cipeundeuy beberapa waktu lalu. Foto/Dok.Baznas

BANDUNGSATU.COM – Hasil audit laporan pengelolaan keuangan selama tahun 2020 di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kabupaten Bandung Barat (KBB), oleh lembaga akuntan publik independen mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Ketua Baznas, KBB, Hilman Farid menyebutkan, capaian itu menjadi sebuah prestasi dan kebanggaan bagi jajarannya. Sekaligus membuktikan ke pemerintah daerah dan masyarakat bahwa kepercayaan yang diberikan dalam mengelola dan menyalurkan zakat telah dilakukan dengan baik.

“Ini adalah audit laporan keuangan ke Baznas KBB yang pertama kali dan hasilnya mendapatkan predikat WTP. Sebuah pencapaian yang luar biasa dan semoga bisa menambah trust masyarakat ke Baznas,” kata Hilman, Jumat (1/10/2021).

Dia menjelaskan, audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Ahmad Raharjo Utama terkait dengan laporan posisi keuangan, laporan perubahan dana, dan laporan arus kas. Semuanya bebas dari kesalahan penyajian material, dan kesesuaian syariahnya dilaksanakan.

Berdasarkan data rekapitulasi pendistribusian dan pemberdayaan zakat di Baznas KBB selama tahun 2020 yang terkumpul total mencapai Rp2.184.391.790 dan yang tersalurkan Rp2.079.500.244. Pendistribusiannya untuk Faqir 13,93%, Miskin 34,90%, Amil 21,12%, Muallaf 0,15%, Gharim 12,77%, Fisabilillah 16,97%, dan Ibnu Sabil 0,15%.

Menurutnya, kendati belum maksimal tapi zakat profesi dari ASN Pemda KBB dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Untuk itu pihaknya mengucapkan terima kasih kepada para muzakki di lingkungan ASN KBB atau masyarakat umum yang sudah memercayakan dan menitipkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) ke Baznas KBB.

“Semua itu berkat kebijakan dan dukungan dari pemerintah daerah. Semoga ke depan ada lagi regulasi dari Pemda KBB yang akan semakin mengoptimalkan peran baznas dalam pengelolaan ZIS,” tuturnya.

Komisioner Baznas KBB Iing Nurdin menambahkan, selain pengeloaan zakat fitrah dan zakat profesi, Baznas KBB juga mengembangkan program Zmart dengan pilot project di 50 tempat. Yakni membantu pemilik warung retail dalam menjalankan usahanya, dengan harapan agar para mustahik itu nantinya bisa tumbuh dan berubah menjadi muzakki.

“Banyak program yang kami gulirkan termasuk terus berupaya memaksimalkan potensi zakat. Semoga dengan dukungan Pemda KBB melalui Perda atau Perbup, kemanfaatan Baznas KBB bisa lebih dirasakan lagi oleh masyarakat,” ujarnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.