Aa Umbara Diberhentikan, Hengki Diusulkan Jadi Penerus Kepemimpinan AKUR

Rapat paripurna DPRD KBB dengan agenda Pembacaan Pengumuman Pemberhentian Aa Umbara Sutisna, sebagai Bupati Bandung Barat dan Pengusulan Hengki Kurniawan menjadi Bupati Bandung Barat. Foto/Dok.Humas

BANDUNGSATU.COM – DPRD Kabuaten Bandung Barat (KBB) menggelar rapat paripurna dengan agenda Pembacaan Pengumuman Pemberhentian Aa Umbara Sutisna, sebagai Bupati Bandung Barat.

Serta Pengusulan Hengki Kurniawan sebagai Wakil Bupati Bandung Barat menjadi Bupati Bandung Barat untuk Sisa Masa Jabatan Tahun 2018 – 2023.

Rapat paripurna tersebut digelar menyusul diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 131.32-5479 Tahun 2022 tentang Pengesahan Pemberhentian Bupati Bandung Barat Provinsi Jawa Barat, pada 23 September 2022 lalu.

Menanggapi hal tersebut, Plt. Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang istimewa. Sebab yang paling penting untuknya adalah bagaimana dapat menyelesaikan janji politik yang pernah disampaikan dimasa kampanye dulu, disisa masa jabatan yang tersisa.

“Saya tidak mengejar status sebagai bupati definitif. Karena apapun statusnya, tetap melekat tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat yang harus memberikan pelayanan terbaiknya guna menuntaskan janji politik dan RPJMD,” ungkapnya kepada wartawan.

Mengenai pemberhentian Aa Umbara Sutisna, sebagai Bupati Bandung Barat, Hengki menutarakan kesedihannya. Karena keberadaan dan karir dirinya di Bandung Barat hingga saat ini tidak lepas dari peran sertanya melalui pasangan AKUR.

“Ini adalah momentum yang sangat mengharukan bagi saya, terutama tentang pemberhentian Pa Aa sebagai Bupati. Karena bagaimanapun dari awal kami maju bersama-sama dalam pencalonan Bupati dan Wakil Bupati dengan jargon AKUR. Dan perjalanan saya di Bandung Barat juga tidak bisa lepas dari peran beliau” terangnya.

Mengenai kasus hukum yang telah terjadi, Hengki menjadikannya sebuah peringatan bagi dirinya dan seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam mengambil sebuah keputusan.

“Apa yang terjadi harus menjadi pelajaran, sehingga semua pihak bisa berhati-hati dalam mengambil kebijakan,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.