Saksi Mata Truk Terbalik di Saguling, Laju Kendaraan Tidak Terkendali di Turunan yang Banyak Tikungan

Juhroh (54) warga Kampung Cinagrog Lembar, Desa Citalem Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat korban selamat, truk engkel yang terguling di Jalan Kampung Leuwibudah RT.03/08 Desa Saguling, Kecamatan saguling, yang mengakibatkan 6 orang tewas dan 30 orang luka berat serta ringan setelah menghadiri haol di daerah Cianjur, Jumat (26/01). Foto/BANDUNGSATU.COM

BANDUNG BARAT, BANDUNGSATU.COM – Enam penumpang truk meninggal dunia sementara puluhan korban lainnya masih menjalani perawatan, menyusul kecelakaan yang melibatkan Truk D 8304 WY yang mengangkut puluhan orang yang kembali setelah menghadiri pengajian di Cianjur, hilang kendali dan dan terbalik di Kampung Leuwibudah RT 03/RW 08, Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (26/01) sekitar pukul 00.30 WIB.

Salah satu saksi mata yang juga korban selamat, Juhroh (54) mengatakan truk tersebut mengangkut warga untuk menghadiri pengajian di Cianjur. Saat Kembali ke Cipongkor, ia duduk di sebelah supir dengan kedua orang cucunya.

“Rombongan kami menggunakan dua mobil yang satu menggunakan angkot dan satu kendaraan truk terbuka yang ditumpangi puluhan orang. Saya duduk di sebelah supir truk dan satu orang penumpang lain serta dua cucu saya yang tidur di atas pangkuan,” kata Juhroh di kediamannya di Kampung Cinagrog Lembar, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Jumat siang (26/01).

Saat berangkat menuju Cianjur truk yang mengalami kecelakaan tersebut ia katakan dalam kondisi yang prima. Tidak menunjukan kendala teknis sedikitpun. Bersama dengan satu kendaraan lainnya, truk nahas tersebut menuju Cianjur sekitar pukul 16.00 Wib, hari Kamis (24/01) dan tiba dengan kodisi truk yang tidak menunjukan gejala kerusakan.

“Mobil truk itu memang menjadi kendaraan langganan warga ketika hendak datang ke tempat pengajian dan aman-aman saja,” jelasnya.

Juhroh mengatakan dalam perjalanan pulang pada tengah malam itu, truk dan angkot yang mengangkut warga lainnya, selalu berjalan beriringan. Jika rombongan truk tertinggal, angkot yang sudah berjalan mendahului dan tidak melihat truk di belakangnya, bahkan senantiasa menunggu agar tetap melaju bersama.

“Sebelum pulang memang sempat ada perbaikan oleh sopir truk dibantu sopir angkot tapi saya tidak tahu apanya yang rusak. Sepanjang jalan mobil angkot yang kami sewa jalan beriringan. Bahkan mobil angkot itu terus jalan barengan. Apabila truk kami ketinggalan mobil angkot selalu menunggu kami,” jelas Juhroh.

Kecurigaan akan kendala teknis yang muncul pada truk baru terasa setelah ia dan penumpang lain merasakan bahwa laju mobil terasa semakin kencang saat sudah berada di kawasan Saguling yang jalannya berkelok dan banyak turunan. Saat berada di jalanan yang bergelombang, truk itu Kemudian terguling.

“Saya mulai merasa aneh karena semakin sini semakin cepat maju truk yang saya tumpangi. Sesekali oleng dan tidak terkendali. Lama kelamaan truk semakin kencang dan tak lama kemudian melewati jalan yang bergelombang dan truk tidak lama berselang langsung terbalik, sambil mengucapkan istigfar,” ungkap Juhroh..

Saat truk oleng, sesaat sebelum terguling, kata Juhroh, puluhan penumpak di bak belakang berteriak histeris dan mengucapakan takbir. Truk Kemudian terguling dan para penumpang terlempar ke Jalan. Sebagian terhimpit oleh penumpang lainnya.

“Karena oleng badan penumpang yang di belakang saling beradu, bahkan teriak Innalillahi, Allahuakbar dengan suara yang kencang. Penumpang tumpah ke jalan dan tidak sedikit yang terhimpit termasuk saya karena duduk di samping supir,” jelasnya.

Juhroh mengatakan, sejurus Kemudian warga setempat kemudian berdatangan memberikan bantuan. Melihat cucu Juhroh, meraka pun mendahulukan pertolongan pada dua anak kecil tersebut, baru Kemudian berupaya mengeluarkan Juhroh yang terhimpit truk karena ruang kemudinya ringsek imbas laka Tunggal tersebut.

“Satu persatu cucu saya dikeluarkan dari luar oleh warga yang menolong, posisi saya terhimpit truk karena memang truknya terbalik jadi bagian depan mobil ringsek. Saya itu diselamatkan atau dikeluarkan dari mobil terakhir. Saat mobil dievakuasi, saya langsung teriak dan warga nolong saya,” pungkas Juhroh. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.