Persoalan Kades Nyenang Diklarifikasi Pihak BPD, Camat Berikan Teguran Lisan

Pengurus BPD Nyenang, Kecamatan Cipeundeuy, KBB, telah memfasilitasi pertemuan untuk meminta klarifikasi kepala desa terkait dengan kegaduhan yang berkembang di masyarakat. Foto/Istimewa

BANDUNG BARAT,BANDUNGSATU.COM – Kepala Desa Nyenang, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Wawan Saputra (52) diduga melakukan perbuatan yang melanggar norma dan etika.

Kejadian tersebut sempat menjadi sorotan dan perbincangan di masyarakat karena kepala desa berada di satu kantor dengan perempuan yang notabenenya bukan istrinya yang berinisial W (36).

Menyikapi isu yang berkembang di masyarakat dan untuk menghindari kesimpangsiuran informasi, pihak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Nyenang mengambil inisiatif memfasilitasi pertemuan terkait persoalan ini.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua BPD Nyenang Duhria, Sekretaris BPD Sugeng Riyadi, dan Ketua MUI Desa Nyenang Saepudin Eelbahry. Pada agenda itu juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, warga, perwakilan kerabat keluarga dari perempuan berinisial W, serta kepala desa.

Setelah melakukan pertemuan dihasilkan sejumlah poin dari hasil klarifikasi terhadap tuduhan yang dilayangkan kepada kepala desa. Bahwa kepala desa membenarkan bahwa dirinya bertemu dengan W di kantor Bumdes. Namun itu semata untuk melakukan koordinasi dengan W yang salgen.it merupakan kader desa, terkait agenda kegiatan lomba tahunan desa.

Setelah dilakukan musyawarah dan pandangan dari sejumlah pihak kepala desa meminta maaf jika apa yang dilakukannya telah menimbulkan salah tafsir. Seluruh tokoh masyarakat yang hadir pada pertemuan menerima permintaan maaf kepala desa dan meminta agar menjaga sikap sebagai kepala desa.

“Kami sudah menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat karena informasi di masyarakat simpang siur. Sekarang sudah clear, tidak ada kejadian seperti yang ramai dibicarakan,” kata Ketua BPD Nyenang, Duhria, Jumat (25/8/2023).

Diakuinya sebelum dilakukan pertemuan, informasi di masyarakat simpang siur bahwa diduga telah terjadi sesuatu antara kepala desa dengan kadernya. Namun dari hasil keterangan kepala desa langsung, saksi, dan pihak keluarga W, apa yang dituduhkan tidak benar adanya. Semua sudah saling memaafkan dan W juga telah membuat surat pernyataan di atas materai bahwa permasalahan ini sudah selesai.

“Kepala desa menyadari kesalahannya karena menerima kader dan meminta informasi tidak pada tempatnya, serta berjanji tidak akan terulang lagi ke depannya,” tuturnya.

Kepala Desa Nyenang Wawan Saputra mengaku jika antara dirinya dengan W tidak terjadi apa-apa seperti yang dituduhkan. Dirinya hanya meminta informasi terkait dengan kesiapan agenda kegiatan lomba tahunan desa, karena W merupakan kader desa.

Namun mungkin karena tempat dan waktunya dianggap tidak tepat, sehingga beredarlah informasi yang tidak-tidak dan menjadi gaduh di masyarakat. “Saya hanya ngobrol saja, tidak lebih, dan tidak melakukan apa-apa. Namun karena jadi gaduh, di pertemuan yang difasilitasi BPD, saya sudah menyampaikan maaf karena itu bukan kesengajaan,” ucapnya.

Camat Cipeundeuy Agus Ganjar Hidayat memastikan persoalan apa yang diprasangkakan masyarakat terhadap Kepala Desa Nyenang tidak terbukti. Pihaknya sudah mengundang pihak BPD dan kepala desa sebagai bagian dari pembinaan untuk meminta penjelasan. Berdasarkan klarifikasi dan fakta dari kepala desa tidak ada kejadian apa yang dituduhkan.

“Berdasarkan fakta, musyawarah yang digelar BPD, dan penjelasan langsung kepala desa, apa yang disangkakan tidak terjadi. Kami mengingatkan dan memberikan teguran lisan kepada kepala desa sebagai pejabat publik, agar mengedepankan etika dan norma dalam bekerja,” tegasnya. (*)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.