Pemkot Bandung Kembali Gelar Pasar Murah, Sementara Stok Beras Bulog Aman

Pemerintahan Kota Bandung kembali mengadakan Gelar Pasar Murah. Foto/Istimewa

BANDUNG, BANDUNGSATU.COM – Seperti sudah dijadwalkan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menggelar Pasar Murah di Lapang SMP YWKA, Jl. Elang, Jumat (08/12). Di Pasar Murah ini, Pemkot Bandung bersama Bulog menyediakan 10 ton beras.

Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan pelaksanaan Pasar Murah ini untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Selain itu sebagai strategi untuk mengendalikan inflasi di Kota Bandung.

Pada kesempatan tersebut Bambang menyebut, stok kebutuhan pangan di Kota Bandung menjelang Natal dan Tahun Baru 2024 masih aman.

“Sekarang masih dalam koridor aman, mulai dari sisi stok dan harga,” ungkapnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eric M. Attauriq mengungkapkan Pemkot Bandung bersama stakholder lainnya terus memantau ketersediaan pasokan, harga dan sebagainya.

Hal itu, sebagai upaya menjaga ketersediaan dan pengendalian harga kebutuhan pokok.

“Ini sebetulnya bentuk upaya dalam menjelang Natal dan tahun baru, sehingga komoditas yang ada seperti beras, cabai dan minyak itu didekatkan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Dengan kegiatan tersebut, ia berharap mampu menurunkan harga kebutuhan pokok dalam waktu 2 – 4 minggu ke depan. Sehingga ketersediaan bahan pokok masyarakat terpenuhi.

Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Bandung, Erwin Budiana mengatakan, ketersediaan beras di gudang Bulog dalam kondisi yang aman. Apalagi pada Maret 2024 mendatang, petani sudah kembali masuk masa panen.

“Beras ketersediaan di gudang kami, dilihat dari stok itu aman. Bulan Desember bahkan awal tahun menjelang panen tahun depan itu aman,” ungkap Erwin.

Saat ini memasuki musim penghujan, lanjut Erwin para petani mulai menanam sehingga dipastikan sekitar bulan Maret 2024 bisa panen.

“Masuk musim hujan petani mulai menanam, jadi bulan Maret akan panen. Jangan khawatir di gudang Bulog ketersediaan cukup bahkan sampai tahun depan,” ujarnya.

Sedangkan Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Meiwan Kartiwa juga memastikan, harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Kota Bandung relatif stabil.

Hasil pemantauan Disdagin Kota Bandung, harga telur ayam Rp 27.000 – Rp 28.000 per kilogram. Sedangkan harga daging ayam yaitu Rp 34.000-Rp 36.000 per kilogramnya.

“Padahal harga telur bulan lalu mencapai Rp 30.000 per kilogramnya. Sedangkan harga daging ayam masih stabil,” ungkap Meiwan.

Ia mengungkapkan, barang kebutuhan pokok yang dijual di Pasar Murah berada di bawah harga pasaran. Seperti bawang merah Rp 12.000 per setengah kilogram. Ada juga cabai rawit dalam kemasan kecil Rp 5.000.

Meiwan menambahkan, Disdagin terus memantau setiap pasar untuk memastikan ketersediaan hingga harga.

“Kita terus monitoring. Kalau ada hal mengganggu jalur distribusi, kita kerja sama dengan Satgas Pangan. Soal harga naik itu dari mana penyebabnya, jangan sampai harga mahal terus langsung diasumsikan ada permasalahan,” jelasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.