Peduli Dimasa Pandemi, PPNI KBB Gelar Khitanan Gratis ke Anak Kurang Mampu

Salah seorang anak sedang dikhitan dalam kegiatan bakti sosial dan PPNI KBB peduli dimasa pandemi COVID-19, yang digelar di Masjid Ruhut Taqwa, Padalarang, Jumat (10/9/2021). Foto/BANDUNGSATU.COM

BANDUNGSATU.COM – DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menggelar bakti sosial khitanan gratis kepada 17 anak dari keluarga kurang mampu, Jumat (10/9/2021).

Kegiatan khitanan digelar di Masjid Ruhut Taqwa Jalan Raya Tagogapu Padalarang dan bekerja sama dengan pihak DKM, RW, tenaga media dari Klinik Pratama Rahardja dan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Kami ingin membantu dan meringankan beban masyarakat, kebetulan banyak aspirasi orang tua ke DKM Masjid Ruhut Taqwa yang ingin anak-anak mereka dikhitan,” terang Ketua DPD PPNI, KBB, Aditya Duta Tirani kepada wartawan.

Dia menjelaskan, PPNI ingin hadir dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 banyak masyarakat yang merasakan kesulitan ekonomi akibat kehilangan pekerjaan atau usahanya mengalami kebangkrutan.

Kegiatan khitanan gratis ini disambut antusias oleh masyarakat khususnya yang berada di Kecamatan Padalarang. Awalnya yang terdaftar hanya ada 10 anak kemudian bertambah menjadi 17 anak dengan usia paling muda 2 tahun hingga anak kelas empat SD.

“Kepada anak yang dikhitan, kami berikan bingkisan, baju koko, dan peralatan belajar sebagai persiapan sebentar lagi menjelang PTM di sekolah,” ujarnya.

Orang tua dari Lingga Alfauzi (6) warga Kampung Babakan Priangan, Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang, Puji Sukanda (34) mengaku sangat terbantu dengan adanya program khitanan gratis yang digelar PPNI KBB. Sebab jika harus mandiri dan bayar sendiri, butuh biaya yang lumayan besar.

“Saya diinfokan DKM ada program khitanan gratis, karena anak udah pengen disunat lalu daftar. Prosesnya gak lama, cuma 10 menit, disunat pake laser. Kalau sengaja sendiri biayanya bisa lebih dari Rp500.000,” kata dia.

Sementara Ketua DKM Masjid Ruhut Taqwa, H Kurdi (64) menyebutkan, mendata anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk ikut program ini. Sebenarnya yang pengen ikut banyak tapi karena sedang pandemi maka kuota dibatasi. “Selama pelaksanaan prokes ketat dijaga, dan peserta juga dibatasi agar tidak ada kerumunan,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizki Nurhakim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.